Mertua Oleh Fifi P. Jubilea
ChanelMuslim.com – Pulang dari China, mertuaku sakit, alhasil aku malam kemarinnya nginap di Beijing dekat lapangan Tiananmen dan malam besokannya nginap di rumah sakit dekat lapangan bola.
Jangan tanya sakit apa yaa, Er- ha – es alias rahasia, maklum sudah tua. Aku pikir saat ku nanti sesusia beliau aku mungkin akan sakit juga.
Aku melihat walau sakit beliau nampak bahagia dan tenang. Mungkin ini lebih karena semua anak dan cucu pada ngumpul. Kami yang tua-tua diam-diam menyelundupkan anak-anak balita keruangan untuk menyemangati neneknya. Total ada 11 orang anak-anak termasuk balita yang semuanya adalah cucu. Rasanya kayak lebaran tapi tanpa ketupat dan anak-anak dilarang lompat-lompat.
Baca Juga: Menjadi Muslimah Idaman Suami dan Mertua
Mertua
Mertuaku nampak lebih tenang ketika magrib kupasangkan murotal. Lalu ketika murotal Alquran berhenti, habis batere, mertuaku mulai ngobrol soal teman arisan yang pinjam uang, tentang ustadznya yang meninggal setelah makan sate kambing, tentang pembantu yang pulang hari tapi minta cuti melulu, tentang supir yang jatuh cinta sama guru TK depan rumah. Macam-macam deh, dan aku mendengarkan dengan penuh perhatian sebagaimana menantu teladan.
Memang kebahagiaan orangtua itu adalah bila banyak orang di sekitarnya, anak dan cucu berkumpul dan mendengarkan semua cerita beliau dari yang terpenting sampai yang paling gak penting.
Biasanya aku suka gak sabaran dengan cerita yang menurutku gak penting, tapi aku tahu di mata orangtua semua ceritanya penting, bahkan soal jemuran yang udah dua hari gak kering pun penting. Jadi aku nahan diri untuk tidak mengatakan “gak penting.” Mohon maaf bagi yang suka aku ketusin “gak penting” itu kayaknya berlaku untuk usia 45 tahun ke bawah, harap kalau bicara yang penting penting aja.
Mertuaku gak tidur-tidur, menurutku orang sakit jangan banyak ditengokin karena jadinya kurang istirahatnya. Saudara atau teman yang jenguj biasanya malah pada tanya-tanya dan ngajak ngobrol akhirnya mertuaku gak tidur-tidur. Hmm udah jam 10 malam tamu masih datang (maklum kelas VIP-tamu gak ada batasan). Kemudian yang nengok rata-rata pertanyaannya sama “Sakit apa?” Dan kemudian beralih kepadaku, “Kapan datang?”
Tapi tak mengapalah saat mertua sakit yang juga orangtua kita, saatnya kita semakin berbuat baik padanya, bersabar dengan keinginannya. Teringat sebuah hadits,
Telah menceritakan kepadaku Sulaiman telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Walid (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepadaku Abbad bin Ya’qub Al Asadi telah mengabarkan kepada kami Abbad bin Al ‘Awwam dari Asy Syaibani dari Al Walid bin ‘Aizar dari Abu ‘Amru dan Asy Syaibani dari Ibn Mas’ud radliallohu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki pernah bertanya Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam, amalan apa yang paling utama? ‘ Nabi menjawab: “Sholat tepat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua, dan jihad fi sabilillah.” (HR. Bukhari)
#SesibukApapunIngatOrangtua
#SegalawApapunIngatOrangtua
#SedasyatApapunDoa untuk umat Syria, Palestina, Indonesia – ingat doakan orangtua.
(w)