Chanelmuslim.com – Pijat bisa jadi salah satu cara ampuh meredakan tubuh pegal-pegal. Tapi dalam keadaan hamil, keinginan untuk dipijat saat tubuh capek bisa menimbulkan kekhawatiran bahwa dipijat bisa membahayakan kehamilan.
Fisioterapis kesehatan wanita di The Royal Hospital, Chesterfield, Alison Bourne, MA BSc MSCP ACPWH mengatakan ibu bisa saja memijat tubuhnya sendiri termasuk di area perut. Jangan sungkan untuk melibatkan suami dalam proses memijat ini. Sebab, dengan suami memijat istri, ikatan antara ayah, ibu, dan si bayi bisa lebih kuat.
“Tapi ingat, pijatan yang dilakukan harus lembut. Jangan terlalu menekan dan memijat terlalu keras terutama di bagian perut dan area paha. Di trimester pertama, sebaiknya hindari pijat di area perut demi keamanan si kecil,” kata Bourne, dikutip dari Baby Center.
Dikatakan Bourne, pijat saat hamil punya berbagai manfaat di antaranya membuat ibu lebih rileks, membantu meredakan nyeri, memperbaiki kualitas tidur, memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi perasaan cemas.
Sebelum melakukan pijat, pilih minyak pijat yang tepat. Bourne menyarankan pilih minyak pijat yang mengandung vitamin E. Atau, Anda bisa memilih minyak zaitun, minyak jojoba, atau baby oil. Jika ingin menggunakan minyak pijat dengan aromaterapi, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter.
“Sebelum pijat, gerakkan sejenak tangan dan lengan supaya lebih lemas. Selain telentang, Anda bisa mencoba posisi miring dengan ganjalan bantal di perut, punggung, dan lutut,” tutur Bourne.
Atau, posisi lain yang bisa dicoba yakni duduk dengan sandaran bantal. Kemudian, letakkan bantal di bawah lutut. Soal nyeri saat hamil, nyeri punggung kerap dikeluhkan ibu hamil. Diungkapkan fisioterapis Melanie Platt, rasa nyeri yang dialami ibu di punggung bermula ketika hormon relaxin meningkat di masa kehamilan.
“Peningkatan kadar hormon relaxin membuat ligamen lebih rileks. Terdengar menguntungkan, tapi justru itu membuat punggung Anda tidak bisa mendukung berat tubuh seperti biasanya. Pertambahan bobot juga tidak membantu dan menyebabkan pusat gravitasi bergeser ke depan,” kata Platt seperti dikutip dari Essential Baby.
Itulah mengapa, lanjut Platt, postur ibu hamil seringkali terlihat condong ke depan sedangkan bokongnya justru cenderung ke belakang. Ditambah dengan pembesaran payudara maka makin berat beban tubuh yang harus disangga oleh ligamen di punggung.(ind/dethealth)