ChanelMuslim.com – Apabila Bacaan AI-Fatihah Kita Jelek, Oleh: Slamet Setiawan, S.H.I
Pada kenyataannya, memang tidak semua orang mampu membaca al-Qur’an dengan baik, salah satunya dalam membaca al-Fatihah.
Apalagi di Indonesia ini memang bahasa sehari-hari yang digunakan juga bukan bahasa Arab, sehingga banyak sekali yang bukan hanya tidak bisa membaca al-Qur’an dengan baik, tetapi juga tidak paham sama sekali apa yang mereka baca.
Memang mereka punya kewajiban untuk terus mempelajari cara baca al-Qur’an dengan benar, termasuk belajar memahami ayat-ayat al-Qur’an, tapi di sisi lain pada beberapa kasus, ada orang yang memang tidak memungkinkan untuk belajar, seperti tidak ada guru, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Samudera Al-Fatihah oleh Bey Arifin
Apabila Bacaan AI-Fatihah Kita Jelek
Di dalam shalat berjamaah, memang seseorang yang pandai membaca al-Qur’an tidak boleh bermakmum kepada mereka yang ummi.
Di antara kategori ummi ini ada yang disebut dengan arrat, yaitu orang yang membaca idgham suatu huruf kepada huruf lainnya bukan pada tempat semestinya seperti mentasydidkan huruf lam pada lafazh maliki menjadi malliki.
Ada juga yang disebut dengan al-tsagh, yaitu orang yang membaca huruf dengan menggantinya menjadi huruf lain, contohnya seperti mengganti huruf sin pada lafazh al-mustaqim dengan tsa’ sehingga dibaca almutstaqim, atau misalnya mengganti huruf dzal dengan zay pada lafazh alladzina sehingga dibaca allazina, atau dengan dal sehingga dibaca alladina.
Namun, yang ummi ini jika memang sama sekali tidak memungkinkan untuk belajar sah saja jika ia shalat sendiri atau ketika ia mengimami makmum yang juga ummi. Demikian di antaranya dapat kita baca dalam Nihayah az-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in karya Syaikh Nawawi aI-Bantani (W. 1316 H). Wallahu a’lam. [Ln]