ChanelMuslim.com- Ada fenomena lain pasca satu setengah tahun masa pandemi. Rumah-rumah kontrakan di Jabodetabek pada kosong ditinggal penghuni, kos-kosan di daerah Setiga Emas sepi, Mal-mal begitu senyap, dan jalan-jalan raya di Jabodetabek relatif lebih kosong dari biasanya.
Inilah fenomena lain dari merosotnya tingkat ekonomi rakyat. Mereka tidak mampu lagi tinggal di kawasan perkotaan. Mereka pulang kampung secara alami.
Hal ini karena semua yang potensial menjadi penghasilan menjadi berkurang atau berhenti sama sekali. Meskipun sudah dibolehkan, berdagang kuliner UMKM lain masih belum ramai karena daya beli rakyat menurun drastis. Peluang-peluang kerja pun masih tertutup.
Masalahnya, desa tempat asal kaum urban ini tidak lagi seperti dulu. Lahan-lahan pertanian sudah berubah drastis menjadi perumahan, jalan, dan industri.
Dengan kata lain, mereka pulang kampung sebenarnya tidak menyelesaikan masalah secara total. Melainkan hanya memperkecil potensi masalah. Setidaknya, mereka tidak mengontrak rumah untuk sekadar tidur keluarga. Biaya konsumsi sehari-hari pun bisa ditekan habis.
Secara umum, beban masalah di perkotaan sepintas seperti berkurang. Padahal, masalah itu tidak berkurang, tapi pindah ke tempat lain yaitu di daerah-daerah asal kaum urban.
Jangan heran jika kasus kriminalias yang biasa marak di perkotaan beralih menjadi masalah perkampungan. Mulai dari tawuran, pencurian, asusila dan tindak kriminalitas lain.
Semoga pemerintah memahami kondisi nyata rakyat saat ini. Dan, tidak terus-menerus mengolah isu ekonomi menjadi seolah “serba baik dan terpuji” demi sekadar kemasan pencitraan. [Mh]