ChanelMuslim.com – Feeding rules adalah atura pemberian makan pada anak yang sudah disepakati oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Terjadinya gangguan makan pada anak lebih sering karena ketidaktepatan pemberian makan oleh ortu atau disebut dengan inappropriate feeding practice.
Berdasarkan Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Masalah Makan pada Batita di Indonesia yang disusun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, praktek pemberian makan yang salah, meliputi jenis makanan dan perilaku makan, berkontribusi besar terhadap terjadinya inappropriate feeding practice.
Praktek pemberian makan yang salah sering kali sudah terjadi sejak periode penyapihan, yaitu saat dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Periode penyapihan merupakan periode penting untuk mengenalkan makanan dan melatih kemampuan oromotor agar anak dapat mengonsumsi makanan keluarga.
Lalu bagaimana seharusnya pemberian makan yang tepat? Yaiitu bisa menggunakan metode Feeding rules:
1. Jadwal makan
dr. Sukma Wibowo, SpA, MKes mengatakan bahwa orang tua harus memberi makan sesuai jadwal anak makan. Ada jadwal makan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua sampai tiga kali sehari.
Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit, ini adalah waktu yang optimal. Jika lebih maka akan mempengeruhi rasa, tekstur sehingga akan memberi kesan pada anak makanan yang disajikan tidak enak.
Baca Juga: Kaitan Gangguan Makan pada Anak dan Kemampuan Bicaranya
Feeding Rules, Cegah Gangguan Makan Pada Anak
Anak tidak boleh diberi camilan di jam makan atau dekat jam makan karena dapat mengganggu sinyal laparnya. Hal ini untuk menghindari anak sudah kenyang dengan camilan pada waktu makan
Jadwal makan dibutuhkan konsistensi dan kedisiplinan jangan memberi makanan lain yang tidak sesuai jadwalnya.
2. Lingkungan, ciptakan suasana makan bersama dan menyenangkan. Beri contoh kepada anak bahwa makanan yang disajikan enak. Dan beri pendekatan yang netral bukan membujuk atau memaksa. Jauhkan distraksi saat anak dalam proses makan, seperti mainan, televisi, gadget dan lain-lain.
Tidak masalah jika anak makan berantakan karena ini adalah proses belajar anak mengenali makanan, jangan dilarang agar anak tidak trauma.
3. Prosedur, dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis) beri jeda 15 menit dan tawarkan kembali makanan secara netral yaitu tanpa membujuk atau memaksa.
Orang tua bisa menawarkan dengan memberikan contoh, seperti; “Heem makanannya enak nih, masak adek gak mau”. Namun jika tetap tidak mau makan lagi setelah 10 sampai 15 menit, hentikan proses makan. [Ln]