Chanelmuslim.com – Saat anak memasuki usia 2 tahun, biasanya proses penyapihan akan dimulai. Tak selalu lancar, jika anak menolak dan masih mau terus menyusu ASI, adakah efek negatifnya?
Menurut dr Badriul Hegar, PhD, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, sesuai rekomendasi yang ada, ketika anak berusia 6 bulan ia tak lagi bisa hanya bergantung pada ASI dan harus diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Ini juga berlaku pada anak berusia 2 tahun ke atas.
“Semakin bertambah usia, ASI memang tidak cukup jadi sumber nutrisi satu-satunya,” ujar dr Hegar dalam seminar media ‘Nutrition for Long Term Health: The Role of Protein’ yang diselenggarakan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
dr Hegar menambahkan, saat masuk usia 2 tahun sebaiknya anak memang mulai disapih secara perlahan. Terlalu lama dibiarkan menempel atau ngempeng, anak bisa menjadi terbiasa dan justru makin sulit disapih.
“Padahal mungkin kuantitas ASI ibunya sudah berkurang. Menyusu jadi sekadar seremonial saja, yang dia isap mungkin justru kebanyakan udaranya. Kan tidak baik juga kalau kenyang udara,” terang dr Hegar.
Masalah yang sering terjadi pada proses penyapihan seringkali tak datang dari anak saja, tapi juga dari ibu. Ibu yang dari dasarnya belum tega ‘berpisah’ dengan anak, juga bisa menghambat proses penyapihan.
Sementara itu, sebelumnya dr Yovita Ananta, SpA, IBCLC, MHSM, menuturkan bahwa proses penyapihan tidak perlu terburu-buru. Jika ibu gegabah menghentikan proses menyusu, ibu justru akan stres karena penyapihan berlangsung lama dan merasa gagal karena masih terus menyusui. Padahal faktanya tidak selalu demikian.
“Tidak perlu buru-buru. Rekomendasinya memang berhenti menyusu saat anak berusia dua tahun, tapi bukan berarti saat itu anak benar-benar tidak boleh menyusu lagi,” ujar dr Yovita saat beberapa waktu lalu.(ind/dethealth)