ChanelMuslim.com – Katakan No Stress Saat UTS. Kupandangi wajah si Bungsu yang sedang tertidur pulas. Anak yang selalu ceria dan suka mengeluarkan ide-ide unik yang kreatif itu kelihatan lelah akhir-akhir ini.
Oleh: Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed.
Mungkin juga agak stres karena pekan ini adalah pekan pertama ia menjalani ujian tengah semester setelah masuk SD dua bulan yang lalu.
Syukurlah selama 6 bulan sebelum sekolah, Salsa sudah dipersiapkan latihan membaca, menulis dan berhitung, sehingga meskipun belum lancar, masih bisa mengikuti pelajaran online dengan baik.
Karena masih ada juga beberapa temannya yang belum lancar membaca dan menulis. Hal ini tentu menjadi stressor tersendiri untuk anak dan orang tua.
Anak-anak kelas 1 SD memang menghadapi kurikulum yang sangat padat setelah masuk sekolah. Meskipun diajarkan membaca dan menulis, tapi ritmenya sangat cepat sekali.
Mungkin guru juga dibuat pusing oleh kurikulum kita yang padat, dan harus dicapai hanya dalam jangka waktu yang singkat. Mungkin ini juga yang menyebabkan TK di Indonesia menekankan pembelajaran calistung di kelas TK B-nya.
Selama UTS ini, saya juga ikut merasa cemas seperti ibu-ibu yang lain. Bagaimana kalau anak saya tidak bisa menjawab soal-soal yang dibuat ustazah, bagaimana kalau nilai anak saya jelek.
Bagaimana kalau rasa PD anak saya terjun bebas, ia merasa bodoh, karena tidak bisa mengerjakan soal-soal itu.
Alhamdulilllah, Allah masih melindungi saya dari terbawa emosi negatif tersebut.
Baca Juga: Stress Masalah Keluarga? Coba 11 Langkah Ini
Katakan No Stress saat UTS
Supaya tidak stres dengan pikiran-pikiran negatif itu, sebelum UTS saya sudah meluruskan niat, bahwa UTS-nya Salsa yang masih kelas 1 SD ini, hanyalah sebagian kecil dari perjalanan panjang dalam hidupnya.
Saat UTS inilah saat yang baik untuk mengajarkan kepada anak tentang berjuang keras untuk mencapai hasil terbaik.
Ini juga berarti ibunya juga harus bekerja keras mendampingi anak belajar, me-review semua pelajaran yang sudah diterimanya sebelum ujian.
Saya juga harus melatih mentalnya untuk bersiap menghadapi hasil yang tidak perfect, meskipun sudah serius dan sungguh-sungguh mempersiapkannya.
Ini adalah waktu yang baik untuk belajar tentang tentang ihsan dalam belajar dan ridho dengan takdir Allah.
Memang masih banyak sekali yang harus dipelajari anak-anak kita.
Semoga kita bisa selalu mendampinginya melalui perjalanan hidup anak-anak kita dengan baik, insya Allah.
Yaa Allah, jadikanlah kami dan anak-anak kami orang yang suka bekerja keras dan selalu ridho dengan ketetapan yang Engkau buat, aamiin.[ind]