ChanelMuslim.com – Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi terus mendampingi Rasulullah hingga wafatnya. Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar menjadi khalifah, ath-Thufail menyerahkan dirinya untuk mengabdi kepada khalifah.
Saat perang terhadap kaum murdad berkecamuk, Thufail beradan di barisan terdepan kaum Mulislimin memeranga Musailamah al-Kadzdzab. Ia ditemani anaknya yang bernama Amr.
Para sahabatnya bertanya, “Apa mimpimu itu?”
Ia menjawab, “Aku bermimipi bahwa kepalaku dicukur, dan ada seekor burung keluar dari mulutku, dan ada seorang wanita yang memasukkan aku ke dalam perutnya. Dan anakku, Amr, mengejarku dengan cepat namun ada penghalang di antara kami.”
Baca Juga: Dakwah Ath-Thufail bin Amr Bersama Kaumnya
Wafatnya ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi
Para sahabatnya berkata, “Mungkin akan membawa kebaikan.”
Thufail berkata, “Demi Allah, aku telah mencoba mentakwilkannya. Adapun kepalaku yang tercukur itu berarti bahwa ia akan terpotong. Sedangkan burung yang keluar dari mulutku, itu adalah ruhku.
Adapaun wanita yang memasukkan aku ke dalam perutnya adalah bumi dimana aku dikuburkan. Aku berharap dapat terbunuh sebagai syahid.
Sedangkan anakku yang mengejak diriku itu berarti bahwa ia juga mencari kesyahidan seperti yang akan aku dapatkan, jika Allah mengizinkan. Akan tetapi akan mendapatkannya pada kesempatan selanjutnya.”
Pada perang Al-Yamamh, Thufail tertimpa ujian yang begitu besar, sehingga ia jatuh tersungkur sebagai seorang syahid di medan perang. Sedangkan anaknya yang bernama Amr masih terus berperang sehingga sekujur tubuhnya penuh dengan luka dan telapak tangan kanannya putus.
Iapun kembali ke Madinah dari Yamamah tanpa ayah dan telapak tangannya. [Ln]
Sumber: Sirah 65 Sahabat Rasulullah