ChanelMuslim.com – Ath-Thufail bin Amr setelah mengajak keluarga dan kaumnya yang belum banyak masuk Islam, ia tetap terus berdakwah di daerah Daus. Hingga Rasulullah Saw hijrah ke Madinah dan meletuslah perang Badar, Uhud dan Khandaq.
Ia datang menghadap Nabi dengan membawa 80 kepala keluarga dari daerah Daus yang telah masuk Islam dan menjalankan keislamannya dengan baik. Rasulullah Saw menjadi gembira karenanya, dan beliau membagikan kepada mereka jatah ghanimah (harta rampasan perang) Khaibar.
Lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah jadikanlah kami pasukan tempur sisi kanan dalam setiap peperangan yang engkau lakukan. Dan jadikanlah semboyan kami, ‘Mabrur‘.
Baca Juga: Dakwah Ath-Thufail Bin Amr Ad-Duasi Kepada Kaumnya
Dakwah Ath-Thufail bin Amr Bersama Kaumnya
Ath-Thufail kemudian terus mendampingi Rasulullah hingga beliau menaklukkan Mekkah. Ia berkata: “Wahai Rasulullah, kirimlah aku ke Dzu Kafain, sebuah berhala milik Amr bin Hamamah sehingga aku dapat membakarnya.”
Lalu Rasulullahpun mengizinkannya untuk melakukan itu, dan ia berangkat menuju berhala itu dengan sebuah pasukan yang terdiri dari pada kaumnya.
Begitu ia sampai di sana dengan tekad bulat untuk membakar berhala itu, rupanya banyak wanita, pria dan anak-anak yang menunggu datangnya musibah bagi diri Thufail. Mereka juga menunggu datangnya petir jika Thufail berani mendekat kepada Dzul Kafain.
Akan tetapi Thufail terus mendekat ke arab berhala itu dengan disaksikan oleh para penyembah berhala. Ia menyalakan api amarah di hatinya. Seraya membacakan.
“Wahai Dzul Kafain, aku bukanlah termasuk para penyembahmu. Kamu lahir lebih dahulu daripada dirimu. Aku kana mengisi api dengan hatimu.”
Seiring api melahap berhala tersebut, maka terlahap juga kemusyrikan yang ada di kabilah Daus. Seluruh kaumnya masuk ke dalam Islam dan mereka melaksanakan keislamannya dengan baik. [Ln]