ChanelMuslim.com – Badai matahari bisa menimbulkan kiamat internet. Apabila badai matahari besar sungguh terjadi, maka akan membuat jaringan offline selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan walaupun listrik telah dipulihkan dalam kondisi seperti itu.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 38, Matahari Tenggelam Sesuai Tempatnya
Terjadinya Kiamat Internet Akibat Badai Matahari
Dilansir livescience.com, matahari menghujani bumi dengan kabut partikel magnet yang dikenal sebagai angin matahari. Terdapat perisai magnet planet kita yang bertugas menghalangi angin listrik untuk melakukan kerusakan nyata pada bumi.
Akan tetapi, kadang-kadang, setiap abad atau lebih, angin itu meningkat menjadi badai matahari besar dan, seperti yang diperingatkan oleh penelitian baru di konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021, hasil dari cuaca yang ekstrem seperti itu bisa menjadi bencana besar bagi cara hidup modern kita saat ini.
Dilansir laman olhardigital.com, sederhananya, badai matahari itu adalah letusan gas yang sangat terionisasi dari korona garam yang dibebankan ke medan magnet bumi dan benar-benar merobohkan stasiun listrik, komunikasi, dan stasiun serupa, yang menyebabkan pemadaman listrik jangka panjang.
Menurut ahli, masalahnya adalah badai matahari akan mempengaruhi kabel internet internasional dan memutus pasokan koneksi pada sumbernya.
Itulah alasannya kiamat internet bisa terjadi karena masyarakat akan kesulitan online disebabkan pemadaman listrik tersebut.
Sebenarnya, badai matahari terjadi sepanjang waktu, tetapi jarang mencapai bumi atau ketika terjadi tidak cukup parah untuk mempengaruhi bumi dengan cara yang kuat.
Dalam sejarah modern, hanya tiga kasus parah yang tercatat sejak tahun 1859, ketika “Peristiwa Carrington” menyebabkan jarum kompas berputar liar (pertanda bahwa badai matahari yang kuat telah mempengaruhi medan magnet bumi).
Kedua, pada tahun 1929, peristiwa yang lebih besar, yang berlangsung selama tiga hari, menyebabkan kebakaran skala menengah di Stasiun Grand Central New York, juga merobohkan jaringan telegraf kota.
Ketiga pada 1989, peristiwa lontaran massa koronal moderat meruntuhkan jaringan listrik Hydro-Québec di Kanada utara, meninggalkan bagian tertinggi negara itu tanpa listrik selama kira-kira sembilan jam.
Namun, menurut seorang Ilmuwan bernama Sangeetha Abdu Jyothi berpendapat bahwa setelah lebih dari 30 tahun tanpa peristiwa besar, kemungkinan besar akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Mengenal Gerhana Matahari Cincin, Waktu dan Penyebab Terjadinya
Mulai Mempersiapkan Diri
Dijelaskan juga bahwa operator jaringan harus mulai menganggap serius ancaman cuaca matahari ekstrem ini karena infrastruktur internet global terus berkembang.
Kabel internet bawah laut panjang yang menghubungkan benua dilengkapi dengan repeater untuk meningkatkan sinyal optik, dengan jarak sekitar 30 hingga 90 mil (50 hingga 150 kilometer).
Repeater ini rentan terhadap arus geomagnetik, dan seluruh kabel dapat menjadi tidak berguna apabila satu repeater menjadi offline.
Apabila cukup banyak kabel bawah laut yang gagal di wilayah tertentu, maka seluruh benua dapat terputus satu sama lain, tulis Abdu Jyothi. Jika terjadi badai geomagnetik yang dahsyat, negara-negara dengan garis lintang tinggi itulah yang kemungkinan besar akan terputus dari jaringan terlebih dahulu.
Sulit untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur bawah laut, tetapi Abdu Jyothi menunjukkan bahwa pemadaman internet skala besar yang berlangsung beberapa minggu atau bulan terakhir mungkin terjadi.
Hal yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan lebih banyak kabel di garis lintang yang lebih rendah adalah awal yang baik.
Selain itu, seperti halnya mengembangkan tes ketahanan yang berfokus pada efek kegagalan jaringan skala besar.
Ketika badai matahari besar berikutnya terjadi, orang-orang di bumi akan memiliki waktu sekitar 13 jam untuk mempersiapkan kedatangannya.
Oleh sebab itu, penting untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum waktu itu terjadi.
Sahabat Muslim, dari fenomena ini, kita bisa melihat bagaimana kebesaran Allah. Selain itu, menjadi pengingat untuk kita bahwa dunia ini sudah pasti akan berakhir.
Oleh sebab itu, kita bisa mengantisipasi diri untuk menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya dengan terus beribadah kepada Allah dengan semaksimal mungkin. [Cms]
Sumber: livescience.com & olhardigital.com