Chanelmuslim.com – Memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan memang amat penting, baik bagi ibu maupun si bayi. Nah, dalam keseharian, kerap dipercaya bahwa jumlah asupan ibu hamil semestinya dijadikan dobel, mengingat makanan yang dikonsumsi ditujukan untuk ibu dan sang bayi. Benarkah porsi makan untuk ibu hamil harus ditambah?
Terkait konsumsi makanan selama wanita mengandung, dr Yuyun Lisnawati, SpOG(K) dari RSUP Persahabatan mengatakan konsumsi makanan selama hamil bukan hanya dilihat dari jumlahnya saja, namun juga dari kandungan gizi makanan tersebut.
Ia mencontohkan, jika ibu makan dua piring nasi tapi hanya disertai satu ikan, maka gizinya sedikit. dr Yuyun juga mengatakan bahwa ibu hamil memiliki kebutuhan asupan makanan yang berbeda setiap bulannya. Makin bertambah usia kandungan, kebutuhan makanan ibu hamil meningkat seiring perkembangan bayi.
“Setiap bulan semakin besar kebutuhannya gizi ibu dan bayinya. Sebab, bayi juga mengalami pertumbuhan dari bobotnya yang awal 50 gram sampai 1.000 gram dan seterusnya,” ucap dr Yuyun dalam simposium Penatalaksanaan Terkini Perdarahan Uterus Abnormal dan Infertilitas yang digelar HIFERI (Himpunan Endokrinologi-Reproduksi dan fertilitas Indonesia) Jaya di RSUP Persahabatan, Jalan Persahabatan Raya No 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Ahad (21/8/2016).
Sehubungan dengan jumlah asupan makanan ibu hamil, beberapa waktu lalu, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Ir Hardinsyah, MS mengatakan selama hamil ibu hanya perlu menambah asupan sekitar 15 sampai 20 persen dari porsi yang dianjurkan. Nah, untuk porsinya, hanya menambah sekitar 15-20 persen dari anjuran sebelum hamil.
Pada masa kehamilan, lanjut Prof Hardin, hampir semua zat gizi diperlukan. Tetapi, seringnya para ibu hamil kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin A mengingat ibu hamil umumnya pun sulit makan buah dan sayur. Konsumsi makanan bergizi juga berguna untuk kualitas ASI ibu kelak.
“Makan saat hamil lebih selektiflah. Kalau jajan pilihlah tempat yang pasti, bersih. Kalau bisa bikin saja sendiri. Kita bisa lakukan upaya perbaikan gizi. Dengan cara preventif yaitu memperbaiki keragaman jenis dan jumlah makanan yang dimakan, termasuk sumber pangan hewani, telur, ikan,” kata Prof Hardin.(ind/dethealth)