ChanelMuslim.com – Perjalanan Irna Mutiara sebagai desainer Muslim serta pengusaha busana Muslim tidak semulus yang dibayangkan. Berbagai rintangan pernah dilalui oleh Ibunda tiga orang anak ini dalam mengembangkan usahanya.
Pemilik brand Irna La Perle ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah ditipu teman , tidak dibayar dan pernah rugi karena departement store tidak mau mengambil barang
“Saya pernah ditipu teman (order dalam jumlah banyak, tidak dibayar oleh teman yang jadi ‘perantara’ padahal dari perusahaan pemberi ordernya sudah dilunasi, pernah rugi karena sebuah departement store tidak mau mengambil barang yang sudah dipesannya barang numpuk berkarung karung di gudang,” cerita Irna Mutiara kepada chanelmuslim com tentang perjalanan bisnisnya.
Tak hanya itu , pemilik brand IM Syari ini juga sering mengalah karena tidak ingin ribut, pernah dikhianati teman.
“Saya juga sering mengalah walau rugi karena lawan bisnis lebih ‘galak’ dan saya tidak mau ribut. Selain itu saya pernah dikhianati teman yang saya kenalkan ke sebuah perusahaan besar , ternyata dia jalan sendiri. Bahkan pernah harus membayar lebih mahal sesuatu barang , hanya karena gak enak sama yang jualannya (yang jualannya temen / saudara),” lanjut salah satu Founder dari Sekolah Fashion Muslim , Islamic Fashion Institute berpusat di Bandung.
Tak sampai disitu, perjalanan Founder dari Komunitas Hijabersmom ini pernah disakiti teman baik, yang awalnya di ajak kerja , kemudian setelah perusahaan bagus dia ikut andil dalam menyingkirkannya.
“Saya juga pernah dicuekin orang- orang yang sudah sukses padahal dulunya mereka minta nasihat ke kita dan pernah nangis sepanjang malam karena sakithati, khawatir dan kecewa,” ungkapnya.
Perjalanan dan pengalaman yang pernah dialami tersebut tidak membuat dirinya mundur mengembangkan usaha bisnis nya tetapi dijadikan pelajaran kehidupan.
“Nah itu sebagian yang saya alami , yang saya jadikan pelajaran hidup dan ternyata , walaupun saya ditipu, dikhianati, disakiti, dirugikan,dicuekin oleh orang orang tersebut, namun pertolongan Allah selalu ada. Sehingga saya harus lebih bisa mengasah keikhlasan , kepasrahan dan ketawakkalan. Jangan berharap pada manusia , berharaplah pada Allah yang tak akan pernah meninggalkan kita apabila kita selalu bergantung padaNya. Kesuksesan bukanlah memperoleh banyak harta, ketenaran dan kedudukan. Tapi bagaimana kita bisa mengelola hati ini supaya tetap tawadhu dalam berbagai keadaan,” tutup cerita Irna.
(jwt)