ChanelMuslim.com – Kisah Nabi Musa yang dihanyutkan di Sungai Nil oleh ibunya termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 7 sampai 13. Kisah ini tentu saja menyimpan hikmah yang besar dan kita bisa lihat betapa besarnya kesabaran ibunya Nabi Musa.
Baca Juga: Allah yang Mengukuhkan Hati Orang Beriman
Nabi Musa Dihanyutkan di Sungai Nil
Namun, sewajarnya manusia biasa, ia juga tentu saja merasakan hatinya gundah ketika harus melepas bayinya.
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati.
Sesungguhnya, Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (Q.S. Al-Qasas : 7)
Akhirnya, ibu Musa pun menghanyutkan Nabi Musa dan sampailah Nabi Musa diambil oleh Fir’aun.
Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. (Q.S. Al-Qasas: 8)
Istri Fir’aun pun meyakinkan Fir’aun bahwa anak itu nantinya akan memberikan manfaat. Oleh sebab itu, ia berharap agar anak tersebut tidak dibunuh.
Dan berkatalah istri Fir’aun, “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.” sedang mereka tiada menyadari. (Q.S. Al-Qasas: 9)
Baca Juga: Kisah Nabi Musa Sakit Perut dan Ditegur Allah
Hati Ibu Musa Terasa Kosong
Sementara itu, di sisi lain, ibu Musa yang terpaksa menghanyutkan anaknya itu selalu gelisah.
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya, hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah) (Q.S. Al-Qasas: 10)
Ibunya Musa pun meminta kepada saudara perempuannya Nabi Musa untuk mengawasi Musa dari kejauhan.
Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: “Ikutilah dia.” Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya. (Q.S. Al-Qasas: 11)
(Bersambung pada bagian kedua)