ChanelMuslim.com – Kisah seorang wanita yang tetap tabah, bahkan masih bisa tersenyum ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Wanita tersebut bahkan masih bisa tersenyum dan wajahnya tampak berseri walau mengalami banyak penderitaan yang bertubi-tubi.
Baca Juga: Kisah Wanita Ayan yang Tak Meminta Kesembuhan
Kisah Seorang Wanita yang tetap Tabah Setelah Mengalami Banyak Musibah
Dilansir channel telegram KisahIslami, ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram.
Saat ia bertawaf, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
“Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu. Tidak lain karena itu pasti engkau tidak pernah risau dan bersedih hati.”
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.”
Abul Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu ?”
Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing kurban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu.
Ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?”
Adiknya menjawab, “Baiklah kalau begitu.”
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala.
Lalu, ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas.
Ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya.
Berita ini terdengar kepada anakku yang telah menikah dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya.
Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua.”
Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?”
Baca Juga: Kisah Wanita yang Menampung Anak Yatim Piatu
Sabar adalah Hal Baik dan Terpuji
Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda.
Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka.”
Sahabat Muslim, kisah di atas mengajarkan kepada kita bahwa bersabar selalu lebih baik daripada mengeluh. Semoga kita menjadi pribadi yang bisa banyak bersabar dalam kondisi apa pun. Aamiinn. [Cms]