ChanelMuslim.com – Perdagangan manusia masih merupakan masalah besar di banyak bagian dunia, khususnya perbudakan seksual terhadap perempuan dan penggunaan tenaga kerja paksa.
Amerika Serikat hari Kamis lalu menambahkan delapan negara lagi ke dalam “daftar hitam” negara-negara yang terlibat dalam perdagangan manusia di seluruh dunia yang menghasilkan keuntungan US$150 milyar bagi para pelakunya.
Departemen Luar Negeri Amerika memasukkan Uzbekistan dan Turkmenistan, dua bekas negara Uni Soviet ke dalam daftar 27 negara pelanggar yang terburuk, di samping Myanmar, Haiti, Djibouti, Papua New Guinea, Sudan dan Suriname.
Kuwait dan Thailand naik ke peringkat dua, yang berarti mereka sedang berusaha melawan perdagangan manusia tapi masih terus diawasi. Menurut Deplu AS, pemerintah Libya, Somalia dan Yaman masih terlalu kisruh sehingga kinerja mereka dalam mengurangi perdagangan manusia tidak bisa dinilai.
Menlu John Kerry, dalam mengumumkan laporan tahunan ke-16 itu, mengatakan, perdagangan manusia masih merupakan masalah besar di banyak bagian dunia, khususnya perbudakan seksual yang melibatkan perempuan dan penggunaan tenaga kerja paksa.
“Di zaman modern ini ada 20 juta orang yang diperlakukan sebagai budak,” kata Kerry. Orang-orang itu, tambahnya, “dipaksa hidup seperti dalam neraka”.[af/voa]