ChanelMuslim.com – Ngelahirin di tengah pandemi, ruarrr biasa! Covid jilid dua ini buat saya benar-benar bikin merinding. Pertama, saya sendiri merasakan dampaknya. Saya, istri, sama anak yang pertama kena.
Badan menggigil. Dinginnya dari dalam tubuh keluar. Jadi setebal apapun jaket, selimut kayak nggak terlalu ngaruh. Batuk berdahak, tenggorokan pedas. Mual, kepala kleyengan. Wis, full of pusing banget.
Kedua, di tengah isolasi mandiri, istri tiba-tiba pecah ketuban dan mau melahirkan. Karena lagi positif, hampir semua RS menolak, karena penuh dengan pasien Covid. Sementara ketuban terus keluar dan hampir habis. Keliling-keliling sampai lima rumah sakit, nggak ada yang mau nerima.
Dari pukul sebelas malam sampai pukul enam pagi belum juga mendapatkan ruangan untuk lahiran istri. Di detik-detik terakhir itulah saya kontak beberapa dokter yang saya kenal. Alhamdulillah Allah subhanahu wa ta’ala kasih jalan terang, dapat ruang untuk bersalin di Kuningan.
Baca juga: Semoga Sabar Kita Membuahkan Pertolongan Allah
Walaupun jauh, demi istri dan bayi bisa diselamatkan, saya dan kakak meluncur ke sana. Perjalanan Cirebon-Kuningan butuh waktu satu jam. Satu jam perjalanan sambil lihat istri mulas-mulas itu bikin ngilu.
Alhamdulillah-nya dari pukul sebelas malam sampai pukul enam pagi Allah subhanahu wa ta’ala tanamkan di hati saya husnudzon kepada-Nya.
Hati saya bilang, “Wis santai saja, Allah subhanahu wa ta’ala pasti ngasih jalan keluar. Pasti! Itu janji Allah SWT kalau kita husnudzon. Gantungkan harapan hanya pada-Nya.”
Dan benar saja, Allah subhanahu wa ta’ala datangkan solusi dari arah yang nggak disangka-sangka. Tiba-tiba Allah subhanahu wa ta’ala gerakan jari saya WA ke beberapa dokter yang saya kenal. Alhamdulillah tepat pukul 10.05 istri bisa melahirkan dengan normal.
Benarlah yang dibilang Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata:
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com