ChanelMuslim.com – Sebelumnya baru dijelas 2 hal mengenai mitos dan fakta berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut ini kelanjutannya:
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Pertumbuhan Gigi Anak (1)
Mitos dan Fakta Seputar Pertumbuhan Gigi Anak (2)
“Lempar atau kubur gigi anak setelah dicabut supaya gigi penggantinya cepat keluar”
Pertumbuhan gigi pengganti (permanen) dari gigi susu yang dicabut sama sekali tidak dipengaruhi oleh lokasi “persemayaman” terakhirnya. Dikubur dimanapun tidak akan mempercapat waktu pertumbuhan gigi pengganti gigi susu yang dicabut.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan waktu pertumbuhan gigi, diantaranya: Faktor tekstur makanan, faktor usia atau umut, faktor kebiasaan, faktor kepadatan tulang.
Hal terbaik yang bisa dilakukan setelah mencabut gigi anak adalah berkonsultasi dengan dokter gigi.
“Menelan pasta gigi atau air kumur saat anak menyikat gigi bisa menyebabkan sakit perut”
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini,
Pendapat pertama, jika pasta gigi yang tertelan itu tidak terlalu banyak akan aman, sehingga disarankan untuk memberikan pasta gigi pada anak hanya se biji jagung atau seujung sikat gigi.
Penggunaan pasta gigi ini sangat baik karena ada kandungan fluoride yang baik untuk perlindungan gigi. Namun, tetap dengan takaran yang sedikit untuk anak.
Pendapat ke dua menyarankan supaya tidak tertelan dan ditelan karena fluoride yang terkandung pada pasta gigi akan terkumpul terlalu banyak di tubuh. Sehingga hal ini tidak baik untuk tubuh.
Dari ke dua pendapat diatas kita bisa ambil jalan tengah. Untuk anak usia 3 tahun ke bawah yang belum bisa menerima instruksi dengan baik, sebaikanya menyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi.
Apabila anak sudah bisa menerima instruksi dengan baik, boleh gunakan pasta gigi. Selain itu jika orang tua masih ingin memberikan anak usia dibawah 3 tahun pasta gigi, gunakan pasta gigi yang aman untuk ditelan atau yang tidak mengandung fluoride. Biasanya akan ditemakan pemberitahuan di kemasannnya “aman untuk ditelan”.
“Gigi tongos karena saat kecil memiliki kebiasaan mengisap jari dan terlalu lama menggunakan empeng atau dot”
Ada beberapa informasi yang belum diketahui secara jelas mengenai gigi tongos ini. Penyebab gigi tongos ini ada dua: bawaan lahir atau selain dari bawaan lahir yaitu kebiasaan buruk dan gangguan perkembangan gigi dan mulut.
Kebiasaan buruk seperti mengisap jempol dalam waktu yang lama yaitu berlangsung mulai dari periode gigi susu sampai gigi permanen. Ini bisa diperkirakan mulai dari usia 2 tahun hingga umut 6 sampai 7 tahun.
Jika kebiasaan mengisap jempol ini berlangsung selama 1 tahun saja yaitu pada dibawah 3 tahun tidak akan menyebabkan gigi tongos.
Hentikan kebiasaan buruk anak ini sebelum ada pergantian gigi susu ke gigi permanen. Bawa ke dokter jika tidak menemukan cara yang tepat dan efektif untuk menghentikannya.
Itulah beberapa motos dan fakta yang berkaitan dengan tumbuk kembang gigi anak. Mulai sekarang biasakan menanyakan ke ahlinya langsung seperti dokter gigi atau dokter anak untuk mengetahui masalah tumbuh kembang si kecil. [Ln]