ChanelMuslim.com- Penipuan melalui sms dan telepon kini datang silih berganti. Penipuan melalui telepon seluler ini bisa mengatasnamakan banyak pihak.
Kebanyakan dari para pelaku mengirim pesan dengan berbagai modus penipuan, seperti menang undian berhadiah, meminta transfer sejumlah uang, minta pulsa dan masih banyak lainnya.
Untuk menghentikan gangguan ini, sebaiknya kamu melakukan pengaduan atau pelaporan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
BRTI telah menerbitkan Ketetapan (TAP) BRTI Nomor: 04 Tahun 2018 tentang Penanganan Pengaduan Penyalahgunaan Jasa Telekomunikasi.
Berikut adalah cara melaporkan sms penipuan, seperti yang dilansir di laman Kominfo (01/07/2021).
Baca : Ini Ciri-Ciri Pinjaman Online Ilegal Versi OJK
Cara Melaporkan Penipuan via SMS dan Telpon
1. Pelanggan yang menerima panggilan dan/atau pesan yang tidak dikehendaki, selanjutnya disebut Pelapor, diminta untuk merekam percakapan dan/atau memfoto (capture) pesan, serta nomor telepon seluler pemanggil dan/atau pengirim pesan.
2. Pelapor membuka laman layanan.kominfo.go.id dan meng-klik menu ADUAN BRTI.
3. Pelapor diwajibkan untuk mengisi daftar isian berupa identitas Pelapor, yaitu nama, alamat email dan nomor telepon seluler. Pelapor diminta untuk memilih Pengaduan pada kolom Pengaduan atau Informasi, kemudian menulis isi aduannya. Setelah itu Pelapor meng-klik tombol MULAI CHAT.
4. Ceritakan pengaduan kepada petugas Help Desk yang akan melayani kamu. Unggah rekaman atau foto pesan singkat yang sudah disimpan jika petugas meminta dokumen-dokumen bukti gangguan.
Setelah petugas melakukan verifikasi atas bukti dan laporan. Petugas Help Desk membuat tiket laporan ke dalam sistem SMART PPI dan mengirimkan pesan notifikasi dalam bentuk e-mail ke penyelenggara jasa telekomunikasi terkait yang meminta agar nomor telepon seluler (MSISDN) pemanggil dan/atau pengirim pesan diblokir.
Baca Juga : Tips Mengatur Keuangan Keluarga Selama Pandemi
Penyelenggara jasa telekomunikasi membuka dan menindaklanjuti laporan yang terdapat dalam sistem SMART PPI dengan melakukan blokir nomor telepon seluler (MSISDN) pemanggil dan/atau pengirim pesan yang terindikasi penipuan dalam waktu 1 X 24 jam.
Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib memberikan notifikasi kepada BRTI terkait pengaduan pelanggan yang telah ditindaklanjuti atau diselesaikan ke sistem SMART PPI.
Dalam hal terjadi pemblokiran terhadap nomor telepon seluler (MSISDN) yang tidak terkait dengan penipuan, pemblokiran nomor telepon seluler (MSISDN) pemanggil dan/atau pengirim pesan dapat dibuka setelah ada klarifikasi dan/atau verifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan kepada BRTI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. [Wmh]