ChanelMuslim.com – Menurut Desainer Najua Yanti, Fashion Up Cycling adalah suatu cara memperpanjang usia barang-barang fashion. Dengan Fashion Up Cycling ini, kita memberikan sentuhan dan styling baru dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar kita.
“Fashion Up Cycling ini adalah suatu cara untuk memperpanjang usia barang-barang fashion yang tadinya mungkin sudah tidak atau hampir tidak terpakai, diberikan sentuhan dan ‘styling’ baru, memakai bahan yang ada disekitar kita, hingga menjadi sesuatu yang berbeda dan dapat difungsikan lagi baik secara estetika maupun secara manfaat,” jelas pemilik brand fashion Najua Modest Syar’i ini kepada chanelmuslim. com.
Fashion disini, sebut perempuan yang akrab disapa Mom Najua ini terutama busana dan pelengkapnya seperti aksesori, hijab atau tas.
Cara Fashion Up-cycling
Salah satu Founder dari Komunitas Hijabersmom ini menjelaskan barang fashion bisa di up-cycle dengan cara mendayagunakan kembali kefungsiannya.
“Menambah, mengubah, memberi sentuhan detail atau gaya dengan cara bermacam-macam, seperti: aplikasi (bahan, sulam, payet, lukisan dll), teknik pewarnaan (tie dye, shibori, bleach), dekonstruksi (rubah pola dan bentuk), mixing elements/part (menggabungkan dua atau lebih busana menjadi bentuk baru),” jelasnya terkait fashion upcycling ini.
Bagian dari Sustainabality
Menurut Mom Najua, semua upaya mendayagunakan fashion adalah juga bentuk membuat keberlangsungan suatu barang menjadi bertambah.
“Daya pakainya berlanjut. Ide ini sangat pas dengan ‘sustainability’, yaitu konsep memberdayakan lingkungan sekitar, melestarikan dan memberi manfaat serta menambah dan memberikan apapun yang sifatnya baik, agar apa yang kita miliki terhindar dari kemubaziran,” ungkapnya.
Teknik Up-Cycle
Semua upaya upcycling bisa dilakukan dengan cara apapun, sebut Mom Najua.
“Beberapa contoh di atas saya sebutkan. Misal baju yang hampir sudah tidak terpakai mungkin karena usang warna nya, bisa diberikan sentuhan aplikasi bahan, payet, sulam, dilukis, diwarnai ulang, di-mix ulang bentuknya dengan menambah dan menggabungkan jenis busana lain. Semua agar supaya baju yang hampir dibuang tadi jadi TAMPIL BARU, tampil beda dan fresh, bisa dipakai lagi,” jelasnya.
Bahan untuk upcycle-nya, tambah Najua, juga bisa dari semua yang tidak terpakai, kalaupun harus membeli mungkin cuma pewarna (wantek), jika yang dipakai adalah teknik pewarnaan.
“Juga payet, jika memang mau diaplikasi payet, namun payet bisa dibeli yang harganya ramah kantong juga,” tambahnya.
Sementara itu, aplikasi bahan bisa dari semua yang tidak terpakai, sisa bahan atau baju yang hampir tak terpakai seperti baju, hijab, kaos kaki, celana jins, taplak, sarung bantal dll.
“Untuk teknik sulam, malah lebih mudah, biasanya semua ibu-ibu punya benang dan jarum. InsyaaAllah di rumah mereka ya. Tinggal belajar sulam di media online, sekarang beragam dan mudah,” jelasnya detail.
Baca Juga: Inspirasi Mustard ala Desainer Najua Yanti
Terkait Fashion Upcycling ini, Mom Najua juga akan berbagi ilmunya di Lombok Sharia Festival pada 27 Agustus 2021 nanti.
“Di Lombok nanti, InsyaaAllah saya akan berikan kelas membuat aplikasi baju hampir tak terpakai di aplikasi dengan bahan sisa dari baju/hijab/kaos kaki dll yang tak terpakai lagi,” tutupnya menjelaskan mengenai fashion upcycling ini. [jwt]