ChanelMuslim.com- Sejumlah pihak mulai mempertanyakan efektivitas vaksin. Beberapa kasus menyeruak bahwa vaksin tidak jaminan bisa kebal terhadap Covid-19.
Di tengah upaya penggalakan vaksinasi ke masyarakat, sejumlah pihak menyoal efektivitas hasil vaksin. Pasalnya, beberapa kasus terus bermunculan bahwa yang sudah divaksin tetap terinfeksi Covid.
Kegamangan pun akhirnya tak terhindarkan. Di antaranya mempertanyakan, apa artinya vaksin jika tidak mampu membentengi seseorang dari terinfeksi virus Covid.
Suara kegamangan itu datang dari sejumlah pihak. Mulai dari kalangan pejabat seperti anggota DPR, tenaga medis, praktisi media, dan dari suara-suara masyarakat banyak.
Jauh-jauh hari, WHO sudah menyatakan kemungkinan tidak efektifnya vaksin. Pada Februari lalu, WHO mensinyalir bahwa vaksin yang ada saat ini kemungkinan bisa tidak efektif karena virus mengalami mutasi dalam bentuk strain baru. Salah satunya strain virus dari Afrika.
Repotnya, mutasi-mutasi jenis baru ini terus bermunculan. Yang terakhir adalah yang berasal dari pasien di India.
WHO mengakui bahwa strain jenis baru itu mengalami penyebaran yang begitu cepat di seluruh dunia. Padahal, vaksinnya masih ditujukan pada jenis virus lama.
Tidak heran jika WHO meminta produsen vaksin untuk memberikan penguatan atas produk vaksinnya. Tapi, upaya ini agak mustahil. Karena penyebaran virus strain baru jauh lebih cepat dari langkah penguatan vaksinnya.
Di saat yang sama, WHO juga menghimbau agar negara-negara tidak terburu-buru menerapkan pemberlakukan “sertifikat” vaksin sebagai jaminan aman melintasi negara.
Sebelumnya, hasil penelitian dari pihak yang kompeten juga menunjukkan bahwa belum ada satu vaksin pun yang memiliki nilai efikasi 100 persen. Artinya, selalu ada celah kebobolan dari vaksin yang ada terhadap penularan virus.
Selain vaksin, akhirnya upaya standar kembali digalakkan. Yaitu, masyarakat harus terus menjaga prokes. Seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. [Mh]