ChanelMuslim.com – Bakat setiap anak berbeda. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda, jangan perlakukan mereka sama. Jangan samakan antara seorang adik dan kakak, keduanya memiliki potensi yang berbeda.
Ada sebuah dongeng yang diambil dari cerita Jamil Azzaini. Ada sebuah konferensi antar penghuni hutan karena hutan sering terbakar dan sering banjir.
Dalam konferensi itu, diputuskan bahwa untuk menyelamatkan diri dari kebakaran dan banjir maka penghuni hutan harus bisa berenang, terbang dan memanjat pohon.
Setelah konferensi selesai, segera diadakan pelatihan bagi para penghuni hutan agar semua hewan bisa terbang, berenang dan memanjat pohon.
Hasilnya pada hari pertama para penghuni hutan antusias mengikuti pelatihan, hari kedua sudah mulai ada masalah, hari ketiga pelatihan kacau dan para penghuni hutan stress dan pada hari keempat pelatihan di bubarkan.
Kenapa dibubarkan, karena para penghuni hutan memiliki bakatnya masing-masing dan tidak bisa memaksakan sesuatu yang dia tidak memiliki bakat.
Baca Juga: Mengasah Kemampuan Anak, Bakat Saja Tidak Cukup
Bakat Setiap Anak Berbeda
Begitu juga dalam mendidik anak. Pendiri Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto dan Dyah Lestyarini mengatakan bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda, jangan perlakukan mereka sama.
Jangan samakan antara seorang adik dan kakak, keduanya memiliki potensi yang berbeda. Jangan bandingkan anak kita dengan anak tetangga atau anak orang lain. Mereka memiliki potensi yang berbeda-beda.
Sungguh tidak adil saat kita membandingkan mereka dengan orang lain padahal potensi yang mereka miliki berbeda. Tak perlu membandingkan anak dengan yang lain tetapi fokuslah untuk mengembangkannya menjadi anak yang hebat.
Tak perlu terpana, baper melihat anak orang lain lebih hebat, yang perlu Bunda lakukan adalah fokuslah untuk menghebatkan anakmu.
Apapun yang ada dalam diri anak baik itu kelebihan dan kelemahan, ridhoi keadaannya maka Bunda akan ikhlas menerima keadaannya.
Saat itulah Bunda tidak akan membandingkannya dengan yang lain dan lebih fokus untuk mengembangkan potensinya.
Baca Juga: Mengenali dan Mengasah Bakat Anak
Tugas Orangtua Menemukan Potensi Anak
Setiap anak telah dibekali potensinya masing-masing, tugas orang tua adalah menemukan apa potensinya dan mengembangkan potensi tersebut hingga anak itu hebat.
Salah satu cara untuk mengetahui bakat anak adalah dengan sering bertanya dan mengeksplor lebih dalam lagi apa saja aktivitas yang mereka sukai. Lalu doronglah anak untuk mencoba berbagai hal.
Saat anak suka terhadap sesuatu dan mereka enjoy melakukannya maka itu tandanya anak memiliki bakat di bidang itu.
Bakat anak itu seperti bibit tanaman, temukan, rawat dan kembangkan. Bunda, saya merasakan masyarakat kita itu sepertinya tidak adil.
Mereka melakukan justifikasi bahwa namanya pintar itu ya pintar matematika, biologi, kimia dan fisika. Kalau anak pintar di bidang yang lain misalnya Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Sejarah, Sosiologi, Bahasa Daerah dianggap bukan anak pintar.
Apalagi jika anak pintar olah raga, jago organisasi, jago pramuka, jago PMR juga kadang dianggap bukan pintar. Padahal banyak sekali profesi-profesi yang berhubungan dengan bidang-bidang tadi. Jadi anak pintar itu tidak dimonopoli pintar matematika, biologi, kimia dan fisika.
Baca Juga: Penjurusan Bakat Anak
Kenali Passion Anak
Satu lagi Bun, setiap anak itu memiliki passion, jika passion-nya tidak cocok maka anak akan sulit menguasainya. Misalnya anak diikutkan berbagai macam kursus dari matematika, fisika, kimia, piano, bahasa Jepang padahal bakatnya tidak di bidang itu.
Jika mereka tidak memiliki passion di bidang itu maka apa yang Bunda lakukan percuma hanya akan membuang waktu dan biaya saja. Saat dewasa, anak akan mencari apa yang menjadi passionnya dan akan menekuni passion tersebut.
Sekarang coba kita ingat-ingat lagi Bun, pelajaran yang dulu kita pelajari dari kelas 1 SD sampai S1/S2. Berapa persenkah dari pelajaran itu yang kita terapkan di pekerjaan atau dalam kehidupan kita sehari-hari, sedikit sekali bukan.
Baiklah Bun, pada intinya sukses itu, saat anak mampu menemukan dan mengembangkan potensinya sendiri dan setiap anak memiliki potensi yang berbeda maka jangan paksa anak untuk sama dengan yang lain.
Jadi intinya jangan membandingkan anak dengan orang lain. Fokuslah pada diri anak sendiri. Temukan bakatnya dan kembangkan bakatnya itu.
Yakinlah, siapapun dia, bagaimanapun kondisinya, Allah telah memberikan setiap hamba-Nya potensi agar hamba-Nya bisa eksis dalam mengarungi kehidupan ini.[ind]