Chanelmuslim.com-Kejahatan pada Yuyun bukan hanya akibat mabuk tuak, namun akibat negatif tak sadarkan diri 14 pemuda yang akhirnya berujung pada kematian korban dengan sangat mengenaskan. Seorang anak perempuan belia yang tidak mengerti mengapa dirinya harus meregang nyawa tanpa ada kesalahan yang dilakukannya. Ia seorang diri “dimangsa” 14 laki-laki dalam kondisi mabuk.
Pengurus Pusat (PP) Ormas Salimah (Persaudaraan Muslimah) merasa sedih membayangkan peristiwa dramatis tersebut. Siti Faizah, Ketua PP Salimah mengatakan peristiwa ini terjadi akibat minuman keras, mengakses pornografi, pengangguran dan kemiskinan seperti virus yang mewabah dan berkeliaran membidik insan Indonesia menjadi pelaku kejahatan seksual dan biadab.
“Tidak hanya kejahatan seksual, namun juga kekerasan fisik, mental dan terus mencari mangsa yang akan diburu. Jangan sampai ada korban seperti Yuyun yang berikutnya, tentu saja dengan melakukan berbagai upaya pencegahan,” ujar Faizah dalam pers rilisnya di situs salimah.or.id.
Adalah ayat Allah Ta’ala seakan memberi teguran, “Dan mengapa kalian tidak mau berjuang di jalan Allah dan membela orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak yang berdo’a, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.”
Ayat 75 dalam alquran Surah Annisa ini mengingatkan ormas Persaudaraan Muslimah (Salimah), yang peduli terhadap kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga Indonesia. Bersama seluruh keluarga Indonesia, organisasi masyarakat dan dukungan pemerintah RI untuk mengambil sikap sigap dan langkah nyata guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Rekomendasi bagi Keluarga Indonesia yang mencintai putera-puterinya
Memberikan perhatian, kasih sayang dan cinta kepada anak-anaknya. Juga mengenali teman anaknya, pergaulan di sekitar mereka, menjaga perasaan nyaman anak-anak di rumah. Semoga dengan perhatian orang tua, anak merasa diawasi, betah di rumah dan terbuka kepada orang tuanya.
Menjadi orang tua yang bersemangat untuk terus belajar dan menambah ilmu, baik ilmu yang terkait dengan menjadi orang tua yang baik, mengenali perkembangan teknologi masa kini dan lainnya.
Perlindungan kepada Yang Maha Esa terhadap putra-putrinya. Hanya Dia Yang Maha Melindungi di mana pun ananda berada. Karena hati nurani bapak dan ibu yang bersih, tentu tidak menghendaki hal ini terjadi, baik ortu korban maupun ortu pelaku.
Rekomendasi bagi Ormas Salimah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya di Pimpinan Wilayah Bengkulu dan Pimpinan Daerah Rejang Lebong, dengan melaksanakan program berikut:
1. Menggalakkan program pendidikan bersama seluruh elemen masyarakat sekitar, melibatkan keluarga sekitar melalui pembentukan Komunitas Orangtua Bijaksana (KOB), Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER) yang lebih menyeluruh dan berkesinambungan.
2. Mendampingi keluarga Indonesia dan bekerja sama dengan aparat pemerintah setempat, juga bekerja sama dengan LSM dan elemen masyarakat lainnya, melalui edukasi enterpreneur dan realisasi yang bisa diwujudkan, dengan memperhatikan SDM dan SDA dengan memperhatikan kearifan lokal.
3. Mewujudkan Pelatihan Kepribadian Muslimah (PKM), dengan menyertakan anggota masyarakat sebagai Relawan Cinta Negeri, sebagai pendamping aktif bagi masyarakat yang lebih memahami budaya setempat, agar pendekatan yang dilakukan lebih bijaksana.
Rekomendasi untuk Pemerintah Republik Indonesia, dengan menjunjung tinggi sila kedua dan kelima Pancasila, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya, dengan mencegah kejadian yang serupa, melalui pemberian hukuman yang membuat pelaku merasa bersalah dan jera untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
2. Segera mensahkan Undang-Undang (UU) Anti Miras beredar secara bebas dan menjadikan setiap minuman yang memabukkan masuk dalam kategori Miras.
3. Segera mensosialisasikan UU Anti Pornografi dan membuat peraturan yang membatasi tayangan pornografi yang mudah diakses.
4. Membuat program-program pengentasan kemiskinan di seluruh pelosok negeri.
Rekomendasi di atas menjadi perhatian Ormas Salimah, mengingat 40 persen penduduk Rejang Lebong ini sebagai penerima bantuan beras miskin terbanyak, penerima terbesar Kartu Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia Pintar.
Bantuan ini seperti belum mencukupi dengan sekadar menjadikan anggota masyarakat Penerima lebih mengarah kepada sikap pasif dan bukan aktif. Dengan mendidik dan menyediakan lapangan kerja akan lebih menuntut keaktifan dan keterlibatan para pemuda pengangguran ini, memungkinkan energi besar mereka tersalurkan dengan tepat dan diharapkan akan meminimalisasi pemikiran, tontonan dan aktivitas buruk mereka.(ind)