ChanelMuslim.com – Universitas Indonesia (UI) merekomendasikan 9 strategi pemulihan ekonomi Indonesia. Strategi-strategi ini disampaikan oleh Rektor UI, Ari Kuncoro kepada Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Baca Juga: Kelompok Advokasi Muslim AS Desak Hilton Batalkan Proyek di Bekas Masjid Uighur
Koordinasi dan Sinkronisasi Menjadi Salah Satu Strategi Pemulihan Ekonomi Indonesia
Langkah-langkah strategis untuk soft landing dan exit strategy dalam pembiayaan pemulihan ekonomi nasional harus segera diambil oleh otoritas fiskal dan moneter.
Pada dasarnya, stimulus hanya bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan secara terus-menerus dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal dan pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Seperti itulah yang kira-kira dinyatakan oleh Ari Kuncoro terkait salah satu strateginya.
Dilansir ui.ac.id, rekomendasi kedua yang Ari berikan adalah koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga di sektor moneter, keuangan, dan fiskal perlu ditingkatkan untuk menjaga harmonisasi orkestra kebijakan.
Hal ini dilakukan agar sentimen pasar tetap positif dan stabil.
Selain itu, pentingnya menjaga stabilitas indikator makroekonomi agar bisa mempertahankan kredibilitas, stabilitas dan menjaga sentimen pasar yang positif.
Strategi ketiga yang harus dilakukan adalah pemerintah harus melakukan langkah-langkah strategis dalam investasi publik jangka panjang sekaligus memperhatikan kesinambungan fiskal jangka panjang.
Kondisi pandemi menyebabkan terjadinya accidental transformation dan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang, sehingga menimbulkan potensi terjadinya perubahan struktural dalam perekonomian.
Keempat, pemerintah harus memberi kemudahan dalam hal akses dan disbursement dana PEN, tetapi tetap memperhatikan aspek-aspek good governance.
Selain itu, pemerintah harus membangun suatu sistem yang terintegrasi, transparan, dan juga akuntabel sesuai tata kelola pemerintahan yang baik.
Hal tersebut akan mengurangi kekakuan prosedur yang terjadi, sehingga dana PEN dapat optimal digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Strategi kelima adalah mendesain program PEN berdasarkan kebutuhan (bottom up approach).
Salah satunya adalah dengan restrukturisasi kredit, sehingga memberi kemudahan pembiayaan serta fleksibilitas program pembiayaan bagi UMKM agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik UMKM.
Strategi keenam adalah penguatan ekosistem digital.
Pada sektor keuangan, diversifikasi produk jasa keuangan berbasis teknologi digital sangat perlu dilakukan.
Dengan terbatasnya mobilitas akibat pandemi, para pelaku usaha khususnya UMKM juga harus melakukan adaptasi teknologi dan digitalisasi baik dalam hal pelayanan maupun penjualan produk.
Baca Juga: Rumah Sakit Universitas Indonesia
Penguatan Sistem Jaminan Sosial
Strategi ketujuh, pemulihan sektor pariwisata secara bertahap secara kewilayahan berdasarkan analisis big data serta memfokuskan pada wisatawan nusantara.
Adaptasi di destinasi wisata terhadap kondisi pandemi juga perlu dilakukan.
Hal ini akan membuat kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi mutlak diperlukan dalam rangka mendorong geliat pariwisata dan ekonomi kreatif.
Delapan, penguatan sistem jaminan sosial bagi masyarakat melalui perluasan cakupan penerima bantuan sosial.
Caranya adalah dengan memperbaharui data penerima jaminan sosial sampai dengan kelompok 60 persen terbawah dengan pendekatan kombinasi metode PMT (proxy mean testing) dan community based targeting yang lebih sederhana.
Selain itu, program jaminan/bantuan sosial harus bersifat adaptif dalam merespons perubahan yang terjadi di masyarakat dengan on demand application system, yaitu masyarakat secara mandiri dapat melapor jika memerlukan bantuan sosial.
Strategi yang terakhir adalah fleksibilitas penggunaan dana desa perlu diperpanjang hingga setidaknya pada 2022.
Pada masa pandemi, dana desa berfungsi untuk membantu memulihkan perekonomian masyarakat desa.
Demi menjaga akuntabilitasnya, monitoring berkala dan pengawasan penggunaan dana desa secara transparan harus menjadi prioritas yang harus dilakukan.
Ari Kuncoro menyampaikan 9 poin penting ini Senin, (7/6/2021) di kantor Kemenko Perekonomian. [Cms]