ChanelMuslim.com – Tumbuh dengan kata-kata yang diucapkan, tetapi karena ingin berkomunikasi dengan kakek-neneknya yang memiliki gangguan pendengaran, Ashraf Oudah bocah Yordania berusia 5 tahun ini belajar mengekspresikan dirinya menggunakan bahasa isyarat.
Baca juga: Bocah 11 Tahun Gaza Suarakan Penderitaan Melalui Rap
Oudah sekarang menggunakan media sosial untuk melayani tujuan yang dekat dengan hatinya, menyebarkan bahasa isyarat di kalangan anak muda Yordania dengan gayanya sendiri.
Dia awalnya belajar bahasa isyarat dari ayahnya dan kemudian memutuskan untuk memproduksi video instruksional yang dia posting di saluran YouTube miliknya.
“(Saya menyiapkan video ini) untuk memungkinkan orang berkomunikasi dengan orang dengan gangguan pendengaran,” kata instruktur muda ini.
Ashraf Oudah, ayah dari tiga anak, dengan bangga menggambarkan putranya sebagai “selebriti muda” dan menganggap perhatian yang dia terima dari para penggemar dan kekasih adalah sumber motivasi utamanya.
Ashraf Oudah, salah satu penerjemah bahasa isyarat ternama di Yordania, mengatakan tekad putranya untuk menguasai bahasa lisan dan isyarat mengingatkannya pada masa kecilnya.
Dia percaya bahwa putranya akan memiliki masa depan yang cerah di bidang interpretasi bahasa isyarat karena dia dikelilingi oleh kerabat yang dapat dia pelajari dan praktikkan.
Bahasa Isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi.
Orang tuli adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.
Bertentangan dengan pendapat banyak orang, pada kenyataannya belum ada bahasa isyarat internasional yang sukses diterapkan. Bahasa isyarat unik dalam jenisnya di setiap negara.
Bahasa isyarat bisa saja berbeda di negara-negara yang berbahasa sama. Contohnya, Amerika Serikat dan Inggris meskipun memiliki bahasa tertulis yang sama, mereka memiliki bahasa isyarat yang sama sekali berbeda (American Sign Language dan British Sign Language). Hal yang sebaliknya juga berlaku. Ada negara-negara yang memiliki bahasa tertulis yang berbeda (contoh: Inggris dengan Spanyol), tetapi menggunakan bahasa isyarat yang sama.
Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis bahasa isyarat yang digunakan oleh teman-teman tuna rungu (tuli) dan tuna wicara (bisu). Bahasa isyarat tersebut adalah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Bagi kita yang awam, keduanya memang nampak sama.[ah/alarabiya/dbs]