ChanelMuslim.com – Mencegah anak salah langkah. Hari itu menjadi hari yang menyesakkan dada beliau berdua. Untuk kesekian kalinya, sang anak gadis semata wayang pulang telat. Bukan karena pekerjaan sekolah yang bertumpuk, juga bukan karena kesibukan ekstrakurikuler atau les privat. Tetapi karena jalan-jalan dan nongkrong dengan teman temannya. Pada awalnya, sekadar nongkrong malam Ahad, tapi pelan-pelan, anak tersebut semakin jarang pulang. Puncaknya, pernah beberapa hari tidak pulang. Dengan alasan yang sama, yaitu jalan dengan kawan-kawannya. Baca juga: Keberkahan Doa Nabi Ibrahim A.S di Tanah Thaif Fulanah, menurut penuturan sang ibu, bukanlah anak nakal. Bahkan menjadi tumpuan kebanggaan kedua orang tuanya. Begitu besar harapan padanya. Dia baik, nurut, dulu ketika SD, sekolah di sekolah Islam cukup ternama. Beberapa juz telah fasih dihafalnya. Kerudung tak pernah lepas dari kesehariannya. Cukup lengkap untuk disebut sebagai anak mama yang baik dan sholihah. Namun hari ini serasa lain. Tilawah tak lagi terdengar dari lisannya. Sholat juga tak serajin dahulu, terkadang harus bersitegang dengan orang tua sebelum sholat. Entah pula, saat fulanah di luar rumah. Sholat atau tidak, orang tua tidak tahu. Puncaknya, kerudung itu tak lagi dipakainya saat keluar rumah, dan beberapa hari tidak pulang. Dia anak gadis, wajar jika orang tuanya gelisah. Hatinya tak lagi lembut dan santun. Nasihat justru berujung pertengkaran. Hari ini terasa lain. Kedua orang tuanya kemudian datang ke tempat kami. Menceritakan semua harapan yang seolah nyaris sirna dan berganti kecewa dan kesedihan. Ayah dan bunda, mungkin kebanggaan dan mimpi kita sebagai orang tua ada kalanya justru akan menghasilkan kekecewaan. Jika mimpi dan harapan tidak ditujukan kepada Allah maka akan berujung pada kesedihan. Maka sebelum menyelesaikan masalah ini, ada baiknya Ayah dan Bunda renungkan Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut. Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com