ChanelMuslim.com – Ribuan orang di Jalur Gaza dan di seluruh wilayah pendudukan Palestina turun ke jalan-jalan untuk merayakan gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina.
Warga Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki merayakan gencatan senjata sambil mengibarkan bendera dan mengibarkan tanda “V” untuk kemenangan.
Gencatan senjata, yang disambut secara internasional, ditengahi oleh Mesir pada dini hari Jumat setelah 11 hari pemboman tanpa henti di daerah kantong yang dikepung dan ribuan roket diluncurkan ke Israel oleh Hamas, kelompok yang memerintah Jalur itu.
Hamas mengatakan, gencatan senjata tersebut akan menjadi hal yang saling menguntungkan. “Perlawanan dari Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama penjajah (Israel) melakukan hal yang sama,” kata Taher Al-Nono, penasihat media untuk kepala Hamas Ismail Haniyeh.
Baca juga: Gencatan Senjata Adalah Kemenangan Palestina, Benarkah?
Kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam kemudian mengkonfirmasi gencatan tersebut dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa gencatan senjata itu akan mulai berlaku pada pukul 2 pagi pada hari Jumat.
Ali Barakeh, anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa deklarasi gencatan senjata merupakan kekalahan bagi Netanyahu dan “kemenangan bagi rakyat Palestina.”
Dalam pidato yang disiarkan televisi, juru bicara sayap bersenjata Hamas Abu Ubaida mengatakan bahwa pihaknya dapat mempermalukan musuh. “Dengan pertolongan Allahn, kami dapat mempermalukan musuh, entitasnya yang rapuh, dan tentaranya yang buas,” ujar Abu Ubaida. Dia mengancam akan menembakkan roket Hamas yang akan mencapai seluruh Israel jika Israel melanggar gencatan senjata atau menghantam Gaza sebelum jam pelaksanaan.
Perkembangan itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang pertumpahan darah, dengan Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi, dan tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan PBB.
Gencatan senjata akan mengakhiri beberapa pertempuran paling sengit sejak 2014, yang telah menyebabkan kerusakan luas di Gaza dan menghentikan sebagian besar kehidupan sehari-hari di Israel.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dan lebih dari 1.900 luka-luka sejak kekerasan meletus pada 10 Mei. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza, tanpa memberikan bukti. Hamas dan Jihad Islam mengatakan setidaknya 20 pejuang mereka telah tewas. Di pihak Israel, 12 orang, termasuk dua anak, tewas.[ah/aljazeera]