ChanelMuslim.com – Banyak keluarga Muslim yang tinggal di Kerajaan Arab Saudi melestarikan warisan tradisi budaya mereka dalam merayakan musim perayaan termasuk bulan suci Ramadan..
Baca juga: Tradisi Bukber di Jalan Kembali Berlanjut di Pakistan
Di Saudi mereka tetap mempraktikkan tradisi yang berlaku di tanah air mereka untuk mengingatkan mereka tentang orang yang mereka cintai dan kerabat dalam suasana yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang serta kegembiraan.
Toko-toko dan restoran yang diperuntukkan bagi penduduk yang tersebar di seluruh Arab Saudi berkontribusi dalam menyediakan persediaan dan peralatan yang diperlukan untuk memperingati kesempatan mereka, terutama bulan suci Ramadan yang ditunggu-tunggu oleh semua Muslim setiap tahun.
Saudi Press Agency (SPA) ingin sekali bergabung dengan keluarga-keluarga itu dalam perayaan bulan suci mereka.
Maman Sufyan, warga negara Indonesia, mengatakan kepada SPA bahwa Ramadan memiliki tempat istimewa di kalangan masyarakat Indonesia dan diterima secara luas oleh anak muda dengan tabuhan genderang, sebuah tradisi umum untuk mengumumkan datangnya bulan, suci.
Sementara banyak anak-anak berkeliaran di jalanan pemukiman dengan pakaian warna-warni. , membawa lampion kecil dan obor, serta menyanyikan beberapa lagu untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Sufyan menggambarkan masa tinggalnya di Kerajaan Arab Saudi bersama keluarganya sebagai pengalaman yang luar biasa, atas kasih sayang dan sambutan hangat yang dia terima dari tetangga dan teman Saudi, dan pengaruhnya dengan adat istiadat dan tradisi mereka selama bulan Ramadan dan musim-musim lainnya, membuat ide menetap di negara ini menjadi impian dan keinginan semua orang.
Ia menambahkan, kehadiran keluarga Indonesia yang luar biasa di Arab Saudi turut meredakan perasaan terasing dan rindu rumah di antara mereka, terutama mengingat fasilitas yang diberikan kepada mereka, yang membuat mereka menikmati keramahtamahan, seperti komunitas lainnya, di setiap tempat yang mereka kunjungi dan pindah.
Sementara itu, Mostaeen Yahya, yang juga merupakan warga negara Indonesia, berbicara tentang jadwal hariannya di bulan Ramadan bersama keluarganya di kediamannya di Jeddah, yang bervariasi antara bertukar kunjungan keluarga untuk berbuka puasa Ramadan, minum teh, dan menunaikan shalat Tarawih.
Dia menjelaskan bahwa setelah shalat mereka berkumpul untuk makan malam dan mengobrol dengan teman-teman.
Yahya mencontohkan beberapa adat istiadat Ramadan di Indonesia, terutama saat buka puasa, di mana nasi menjadi santapan favorit mereka dan sering disantap dengan cara direbus atau dibakar, dan santapan “Mie Soto” yang terbuat dari ayam atau sapi untuk sup serta hidangan “Sate”. yang merupakan daging panggang biasanya disajikan dengan nasi atau saus pistachio atau nasi kari atau nasi India di samping ikan bakar dan beberapa buah-buahan segar, yang biasanya dipanen dari peternakan yang tersebar di sebagian besar kota serta kentang rebus dan sirup (Timun Suri), yang mana adalah minuman Ramadan resmi di Indonesia.[ah/spa]