ChanelMuslim.com – Baju koko yang kekecilan. Siang itu, rumah ramai oleh celotehan para bocah yang baru pulang salat Jum’at di masjid kompleks tempat tinggal kami.
“Mak, baju Arif sempit ternyata. Tadi pas di masjid, kancingnya putus yang di tengah,” cerita Arif, putra keduaku.
Abangnya segera menimpali, “Bagaimana tidak putus. Itu lihat perutnya gendut sekali.”
“Terdesak itu kancing bajunya sampai tidak kuat menahan, putuslah dia,” lanjut Amir, anak sulungku. Kami semua tertawa mendengar percakapan mereka itu.
Baca juga: Baju Koko Merupakan Contoh Akulturasi Budaya
“Bukan…..tapi bajunya yang kecil ini,” sergah si adik sambil melepas baju koko yang dipakainya tadi.
“Malu Arif tadi kelihatan perutnya,” lanjutnya.
Matanya nampak berkaca-kaca.
“Ndak mau lagi Arif ke masjid nanti,” ucapnya dengan terbata-bata.
Tangisnya pecah sudah. Kudekati anakku yang unik ini. Sifat dan perangainya berbeda dari saudara-saudaranya yang lain. Orang paling kepo serumah ya dia orangnya. Selalu ingin tahu urusan semua orang. Tidak mau disalahkan atas apa yang dilakukannya. Selalu ada dalil pembenaran atas keusilannya. Kuelus-elus punggungnya.
“Sabar ya. Nanti kita beli baju koko yang baru untuk Arif. Masih ada baju lain yang bisa dipakai ke masjid khan?” ujarku.
“Semuanya kecil. Ndak mau Arif pakai,” tolaknya.
“Nanti kalau robek malu lagi. Ndak mau pokoknya.”
“Masya Allah, anak mamak sudah besar ternyata. Sampai tidak sadar kalau bajunya sudah tidak muat semua ya,” sahutku pura-pura terkejut.
“Berapa beratnya sekarang?” tanyaku memancing obrolan dengannya.
Biasanya jika sudah merespon percakapan, maka tangisnya akan berhenti dengan sendirinya. Teknik menghentikan tangis si kecil nih ibu-ibu sholihah.
“38 kg,” jawabnya.
“Masya Allah, sudah besar ya. Pantasan bajunya sudah tidak muat semua. Bukan karena bajunya yang mengecil ya, tetapi badan Arif yang semakin besar,” ujarku memberikan pengertian padanya.
Arif tersenyum senang karena sudah dianggap besar oleh sang mamak. Sirna sudah tangisnya yang mengharu biru tadi. Berganti dengan kekepoannya terhadap baju baru yang dijanjikan mamaknya tadi.
“Betul, Mamak mau belikan baju koko yang baru?” tanyanya dengan antusias.
“Insha Allah, Nak,” jawabku.
“Besok, Mamak ke rumahnya Ummi Fahri atau lihat-lihat baju koko di instagram @muslimadani_official untuk Arif. Mau?” ajakku.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com