ChanelMuslim.com- Lubna Al-Qordoba adalah putri asli Spanyol yang pada abad ke-10 tumbuh di lingkungan istana khalifah Abdurrahman III (931-961 M) dari Bani Umayah.
Ustazah Khadijah Peggy Melati Sukma, dalam acara Women Festival “The Story of Women” ia menceritakan bagaimana sejarah Islam mencatat nama Lubna Al-Qordoba sebagai sosok Muslimah yang kiprahnya dalam ilmu-ilmu agama dan dibidang ilmu lainnya.
Ia menjelaskan bahwa Lubna awalnya lahir sebagai seorang budak perempuan Spanyol. Namun, khalifah Abdurrahman III membebaskannya karena melihat bakatnya yang istimewa. Setelah merdeka, karier Lubna pun melejit dengan cepat.
Di usia yang masih muda, dia telah berhasil menjadi salah satu tokoh paling penting di Istana Andalusia.
Khalifah Abdurrahman III merupakan seorang khalifah yang memiliki perhatian sangat besar terhadap ilmu pengetahuan.
Meskipun para khalifah sebelumnya juga memiliki kepedulian tinggi terhadap ilmu pengetahuan, tetapi perhatian terhadap proses penyalinan naskah kuno dan buku baru di berbagai perpustakaan dunia dimulai di eranya.
Tak pelak, situasi yang menunjukkan semangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan di masa ini, memfasilitasi kesadaran Lubna menjadi salah satu pecinta ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Cahaya Kemuliaan Sayyidah Khadijah Binti Khuwaylid
Sosok Lubna Al-Qordoba
Lubna pun disebut sebagai perempuan yang penuh dedikasi terhadap buku perpustakaan pada masanya.
Berjuang sebagai pustakawan kekhalifahan, Lubna berhasil mendapatkan koleksi buku hingga lebih dari 500 ribu buah.
Selama berabad-abad, perpustakaan yang dipimpin Lubna ini terbesar di Eropa dan hanya bisa dikalahkan oleh perpustakaan di Baghdad.
Selain kesuksesannya sebagai pustakawan, perannya sebagai juru tulis juga penting untuk dicontoh.
Juru tulis saat itu melampaui tugas standar seorang penulis dan penerjemah karena dia bertanggung jawab untuk menyalin banyak teks termasuk Euclid dan Archimedes.
Apalagi, ia harus memahami sendiri teks yang sudah ada tersebut.
Baca Juga: Inspirasi dari Wanita Hebat Ibunda Al-Fatih
Seorang sejarawan dan penulis sejarah Andalusia, Ibnu Bashkuwal mengatakan, Lubna merupakan wanita yang ahli di bidang tulis-menulis, gramatika, dan puisi. Keahlian di bidang matematika dan sainsnya juga luar biasa.
“Saat itu tak ada seorang pun yang lebih mulia dibanding dirinya” , kata Ibnu Bashkuwal. [Ibn Bashkuwal, kitab al-Silla (Cairo, 2008), Vol. 2: 324].
Kisah Lubna sangat unik karena kisah “from zero to hero ” berangkat dari seorang budak hingga naik derajatnya begitu tinggi dari asalnya.
Dia adalah inspirasi bagi pemuda Muslim saat ini, yang juga bertujuan dari tempat yang rendah menuju cita-cita yang tinggi.[Ind/Wld].