Chanelmuslim–“Alhamdulillah, untuk semua netizen di Indonesia. Saya pastikan acara pesta komunitas Gay di Surabaya malam ini BATAL.” Penegasan ini langsung disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo.
Pernyataan Pakde Karwo itu ditulis dalam akun twitter resminya @pakdekarwo 1950, terkait dengan rencana komunitas gay yang tergabung dalam Gaya Nusantara yang hendak menggelar pesta “G Nite Party” pada Ahad (7/2/2016) di tempat sebuah tempat karaoke di Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Semua bupati dan wali kota juga mengawasi juga, jangan mereka berpindah ke daerah lain. Mari kita Jaga Jatim tetap aman. Saya juga minta malam ini semua tempat hiburan diawasi ketat Jajaran Polda Jatim agar mereka tidak beralih ke lokasi lain,” lanjut cuitan Pakde Karwo.
Menurut gubernur yang berkumis lebat ini, pemilik tempat yang dijadikan acara sudah menyampaikan permintaan maaf kepadanya, serta mengembalikan uang muka ke panitia acara.
Acara “G Nite Party” yang digagas oleh komunitas Gaya Nusantara itu pun batal digelar, meski beberapa hari sebelumnya sudah jor-joran menyebarkan brosur, poster, hingga postingan di media sosial. Posternya bergambar pria bertelanjang dada, yang disertai nomor kontak dan harga tiket acara.
Ketua Gaya Nusantara Surabaya Rafael Herry Dacosta, menolak acara itu disebut pestanya kaum gay. Menurutnya, acara tersebut sejatinya dibuka untuk masyarakat umum. Karena itu, pihaknya mengaku bingung saat polisi tidak memberi izin acara tersebut. “Acara itu untuk umum, bukan pestanya kaum gay,” katanya dikonfirmasi Kompas.com (7/2/2016)
Gagalnya acara pesta ini mengingatkan masyarakat pada kejadian tahun 2010 silam, ketika gabungan ormas Islam Surabaya mendatangi Hotel Mercure yang terletak di Jl. Raya Darmo tempat peserta Internasional Lesbian, Homoseksual, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) menginap. Aksi tersebut untuk menggagalkan acara yang digelar kelompok LGBT di Kota Surabaya.
Kini orang nomor satu di Jawa Timur ikut turun tangan dalam rencana pesta Komunitas Gaya Nusantara karena khawatir terjadi konflik di tengah masyarakat yang masih menjaga nilai-nilai agama dan adab ketimuran. (mr/foto:antara)