ChanelMuslim.com – Kisah keluarga penyintas covid-19. Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirrobbil’alamin segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam yang telah memberikan kita nikmat sehat, nikmat iman dan nikmat Islam, hingga sampai saat ini kita masih bisa hidup dan merasakan indahnya ukhuwah Islamiyah.
Ketahanan berasal dari kata ‘tahan’ sehingga menurut saya kata ‘ketahanan’ adalah proses atau kondisi dimana manusia bisa tahan. Ketahanan Keluarga di masa pandemi, berarti disini saya akan mencecitakan bagaimana keluarga kami bertahan di masa pandemi. Khususnya saat keluarga kami terpapar covid19 pada awal Januari 2021 lalu.
Awal kami bergejala tanggal 5 Januari 2021. Demam dan batuk awalnya dirasa oleh suami saya, dua hari tidak reda meskipun minum obat batuk dan penurun panas, kami pun ke dokter biasanya kami periksa jika sakit. Setelah diperiksa dokter bilang, “Jika dua hari ke depan tidak ada perubahan silahkan ke Laboratorium untuk swab PCR.”
Baca juga Wahai Umat Islam Peliharalah Uban Sebagai Cahaya di Hari Kiamat
Dua hari berlalu dan benar tidak ada perubahan, kami pun ke Laboratorium untuk swab PCR, hasil keluar tanggal 11 Januari 2021 dan dinyatakan positif terpapar covid-19 dengan nilai CT 28 untuk suami, nilai CT saya lebih rendah yaitu 15.
Apa yang harus kami lakukan selanjutnya? Memanggil Laboratorium swasta yang bisa mengambil sampel untuk swab antigen untuk orangtua kami serta asisten rumah tangga kami. Tanggal 12 Janurai 2021 hasil rapid antigen keluar dan semua dinyatakan positif terpapar virus, kecuali nenek yang usianya 86 tahun.
Baiklah… kami mencoba untuk menerima keadaan dan berfikir sehat, artinya mencoba untuk tidak menyalahkan siapa pun atas kondisi ini. Meski bisa saja diantara kami, menyalahkan satu sama lain.
Alhamdulillah suami, ayah, ibu, nenek maupun ART memahami bahwa virus covid19 adalah sesuatu yang tidak terlihat jadi kami pun tidak tahu siapa yang terpapar pertama kali dan menulari siapa. Mencari cari siapa dulu yang terpapar justru akan membuat imun kita turun, sehingga kami sepakat untuk fokus pada solusi.
Mengapa solusi? Karena ternyata permasalahan saat isolasi mandiri karena terpapar covid19 tidak hanya masalah penyembuhan, tetapi juga masalah bagaimana kami bisa bertahan selama isolasi berlangsung.
Baca selengkapnya di sini oase ChanelMuslim.com