ChanelMuslim.com – Mengetahui betapa kerasnya kebencian orang-orang Quraisy, kaum permulaan Assaabiquunal Awaluun, (yang terdahulu dan yang pertama masuk Islam) melaksanakan ibadah secara sembunyi-sembunyi. Keadaan ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, sedikit demi sedikit, Islam semakin meluas.
Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah menampakkan dakwah kepada kaumnya secara terang-terangan.
Wahyu pertama yang turun dalam masalah ini adalah firman Allah,
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
“Dan, berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Asy-Syu’ara’: 214)
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw setelah turun ayat di atas ialah mengundang Bani Hasyim. Mereka memenuhi undangan ini, yaitu beberapa dari Bani Al-Muththalib bin Abi Manaf, yang jumlahnya ada 45 orang.
Di dalam pertemuan itu, Abu lahab mendahului angkat bicara, bahwa tidak ada yang pernah berbuat macam-macam seperti yang dilakukan Rasulullah saw saat ini. Rasulullah hanya diam dan sama sekali tidak berbicara dalam pertemuan ini. Masyarakat Quraisy tidak tahan melihat kenyataan tersebut. Mereka mulai berani mencela agama Islam dan mengecam Allah.
Akan tetapi, Allah melindungi Rasulullah melalui jasa pamannya, Abu Thalib, karena dia adalah seorang bangsawan yang sangat dihormati di tengah kaum Quraisy. Akibatnya, penduduk Makkah tidak ada yang berani terang-terangan menyakiti dia. Kemudian beliau mengundang mereka untuk kedua kalinya, Abu Thalib berkata:
“kami tidak suka menolongmu, menjadi penasihatmu, namun lanjutkanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah. Aku senantiasa akan menjaga dan melindungimu,” kata Abu Thalib.
“Demi Allah, ini adalah kabar buruk. Ambillah tindakan terhadap dirinya sebelum orang lain yang melakukannya,” kata Abu Lahab.
“Demi Allah kami akan tetap akan melindungi selagi kami masih hidup,” Abu Thalib menimpali.
Setelah Nabi Muhammad saw merasa yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindungi dalam menyampaikan dakwah, beliau semakin gencar untuk menyiarkan dakwah ke tengah-tengah umat. Beliau berdiri di atas Shafa, lalu berseru:
“Wahai semua orang!”
Maka semua suku Quraisy berkumpul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan beriman kepada risalah beliau serta iman kepada Hari Akhirat.
“Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” kata Abu Lahab.
Lalu turunlah ayat, “Celakalah kedua tangan Abu Lahab”.
Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza. Abu Lahab artinya si “Umpan Api”.
Bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Rasulullah dihina Abu Lahab. Abu Lahab adalah paman Rasulullah.
Seruan dakwah beliau terus bergema di wilayah Makkah, hingga kemudian turun ayat,
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ
“Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” (Al-Hijr:94)
Melalui dakwah terbuka ini, satu per satu orang mulai menjadi mualaf. Melihat semakin banyak orang yang masuk Islam, masyarakat Quraisy khawatir Islam akan merusak tradisi warisan mereka.[ind/Walidah]
bersambung