ChanelMuslim.com – Zaman saat riba mengintai hampir di seluruh kehidupan manusia dijelaskan oleh Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana tidak ada seorangpun melainkan ia akan memakan riba. Jika pun ia tidak memakannya, maka ia akan terkena dengan debu-debunya riba.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah & Ahmad)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا أَكَلَ الرِّبَا، فَإِنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أَصَابَهُ مِنْ بُخَارِهِ (رواه أبو داود وابن ماجه وأحمد)
Takhrij Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al-Buyu’ Bab Fi Ijtinab As-Syubuhat, hadits no 2893.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, Kitab At-Tijarat, Bab At-Taghlidz fi ar-Riba, hadits no. 2269.
Dan juga oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, dalam Musnad As-Syamiyin, Hadits Al-Miqdam bin Ma’di Karib Al-Kindi Abi Karimah, hadits no 16569.
Hikmah Hadits:
1. Riba merupakan salah satu dosa besar yang wajib untuk dijauhi oleh setiap orang yang beriman. Bahkan dalam hadits disebutkan bahwa riba merupakan salah satu dari tujuh dosa besar yang dapat membinasakan, sebagaimana disebutkan dalam hadits sebagai berikut.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، “اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ.” (متفق عليه)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Jauhilah oleh kalian tujuh dosa besar yang membinasakan (al-muubiqaat).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa sajakah tujuh dosa besar yang membinasakan tersebut?”
Beliau bersabda, “(1) Menyekutukan Allah Subhanahu wa taala, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali dengan jalan yang benar, (4) memakan riba, (5) makan harta anak yatim, (6) lari dari medan peperangan, (7) qadzaf (menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina).” (Muttafaqun Alaih)
Baca Juga: Kucing Ternyata Miliki 7 Kepribadian dan Sifat Perilaku yang Berbeda
Zaman Saat Riba Mengintai Hampir di Seluruh Kehidupan Manusia
2. Besarnya dosa riba, bahkan digambarkan oleh para ulama setidaknya mencakup tujuh konsekuensi sebagai berikut.
a. Orang yang memakan riba, diibaratkan seperti orang yang tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan, lantaran (penyakit gila). (QS. 2 : 275).
b. Pemakan riba, digambarkan bahwa seolah mereka akan kekal berada di dalam neraka, sebagai gambaran betapa besarnya dosa riba. (QS. 2: 275).
c. Orang yang “kekeuh” dalam bermuamalah dengan riba, maka akan diperangi oleh Allah dan rasul-Nya. (QS. 2: 278 – 279).
d. Seluruh pemain riba; kreditur, debitur, pencatat, saksi, notaris dan semua yang terlibat, akan mendapatkan laknat dari Allah dan rasul-Nya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: “Dari Jabir radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang memberikannya, pencatatnya dan saksi-saksinya.” Kemudian beliau berkata, “ Mereka semua sama!”. (HR. Muslim)
e. Suatu kaum yang dengan jelas “menampakkan” (baca: menggunakan) sistem ribawi, akan mendapatkan azab dari Allah subhanahu wa taala.
Dalam sebuah hadtis diriwayatkan, “Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beliau berkata, ‘Tidaklah suatu kaum menampakkan riba dan zina, melainkan mereka menghalalkan terhadap diri mereka sendiri azab dari Allah subhanahu wa taala. (HR. Ibnu Majah)
f. Dosa memakan riba (dan ia tahu bahwa riba itu dosa) adalah lebih berat daripada tiga puluh enam kali perzinaan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan: “Dari Abdullah bin Handzalah radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang dan ia mengetahuinya, maka hal itu lebih berat dari pada tiga puluh enam kali perzinaan.” (HR. Ahmad, Daruqutni dan Thabrani).
g. Bahwa tingkatan riba yang paling kecil adalah seperti seorang lelaki yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan: “Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda, “Riba itu tujuh puluh tiga pintu, dan pintu yang paling ringan dari riba adalah seperti seorang lelaki yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri.” (HR. Hakim, Ibnu Majah dan Baihaqi).