BAHAGIA dan sedih datang silih berganti dalam hidup. Begitupun kemudahan dan kesulitan menerpa hidup kita. Dan adalah Rasulullah teladan kita, yang seharusnya menjadi panduan dalam menghadapi hidup. Kebiasaan Rasul adalah memanjatkan doa di saat sulit.
Ibnu Abbas RadhiyallahuAnhuma berkata, “Adalah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, pada saat sulit beliau membaca ‘Laa ilaaha illallaahul ‘azhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wal ardhi wa rabbul ‘arsyil ‘azhiim’.” (Muttafaq Alaih)
Keadaan sulit (al-karbu) dalam hadits ini bersifat umum, yakni kesulitan dalam segala hal. Entah itu sulit dari segi keuangan, dilanda kesedihan, sulit mengerjakan suatu pekerjaan yang berat, diterpa problem yang rumit, dan lain sebagainya.
Dan jika kita sedang menghadapi suatu kesulitan hingga membuat kita terasa berat memikulnya, hendaknya kita membaca doa yang kita diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam ini.
Insya Allah, dengan seizin-Nya beban berat itu akan hilang, dan akan terbuka solusi di hadapan kita. Dan, doa dalam hadits ini biasa disebut sebagai du’a al-karb. (doa pelepas kesulitan)
Baca juga : Jangan Lewatkan Doa di Hari Arafah
Memanjatkan Doa di saat Sulit
Syaikh Abu Bakar Ar-Razi menceritakan, bahwa di apernah mengianp di rumah Abu Nu’aim di Ashbahan. Ketika itu, di sana ada seorang mufti besar bernama Abu Bakar bin Ali.
Suatu hari, dikarenakan salah satu fatwanya ada yang mengkritik pemerintah yang sedang berkuasa, dia (Abu Bakar bin Ali) ditangkap aparat keamanan kerajaan dan dibawa ke hadapan Sultan.
Oleh Sultan, Abu Bakar dijebloskan ke dalam penjara. Malam itu, Abu Bakar Ar-Razi bermimpi ketemu Nabi, dan Malaikat Jibril ada di Razi, “Katakanlah kepada Abu Bakar bin Ali, agar dia membaca doa selepas kesulitan yang terdapat dalam shahih Al-Bukhari, niscaya Allah akan melepaskan kesulitannya.”
Keesokan harinya, Abu Bakar Ar-Razi pergi menemui Abu Bakar bin Ali muftí Ashbahan di dalam penjara dan memberitahukan kepadanya apa yang dilihatnya di dalam mimpi.
Kemudian, Abu Bakar bin Ali pun membaca doa yang dimaksud (doa yang tersebut dalam hadits di ata). Dan selang tak beberapa lama setelah itu, Abu Bakar bin Ali pun dibebaskan dari penjara! [MRR]
Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar