ChanelMuslim.com – Melahirkan normal adalah impian para ibu karena risiko penyembuhan lebih cepat dibandingkan dengan melahirkan secara operasi caesar . dr. Valleria, SpOG mengenalkan metode VBAC (Vaginal Birth After Caesarian) untuk para Ibu yang ingin melahirkan normal pascaoperasi caesar.
dr. Val mengatakan, berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika seorang ibu ingin melakukan VBAC.
“RCOG pada 2015 memberikan kriteria umum pada wanita yang cocok untuk VBAC yaitu: semua wanita yang hamilnya tunggal, kemudian dengan posisi kepala bukan sungsang dan bukan melintang, melihat usia kehamilan sudah 37 minggu atau lebih dan sesarnya baru satu kali, baik sebelumnya sudah coba pervaginam atau belum,” kata dr. Val dalam Kuliah Rutin Madrastunnisa ke-12 dengan tema “Melahirkan Normal pasca Cesar (VBAC), Mungkinkah?”, Ahad (25/10/2020), via aplikasi rapat virtual.
Baca Juga: Bidan Berikan Tips Cara Perawatan Luka Jahitan setelah Melahirkan
Melahirkan Normal Pasca Operasi Caesar (VBAC)
Ada beberapa proses persalinan yang perlu diketahui para ibu, di antaranya adalah proses persalinan pervaginam. Secara medis, persalinan pervaginam itu adalah persalinan lewat jalan lahir biasa.
“Kemudian ada proses persalinan per abdominam atau bedah sesar, dan VBAC vs bedah caesar elektif,” ujar dr. Valleria, Sp.OG dalam acara Muslimah Maternity Class From A to Z pada Ahad, (25/10/2020).
Dr. Valleria mengatakan bahwa dalam persalinan secara pervaginam ini meliputi persalinan normal yang disebut juga persalinan spontan, persalinan pervaginam dengan bantuan alat (vakum, forceps) dan persalinan pervaginam adalah semua persalinan yang melalui vagina atau jalan lahir biasa.
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang berlangsung spontan dengan risiko rendah saat itu, dan tetap demikian selama proses persalinan setelah bayi dilahirkan secara spontan dalam posisi vertex (belakang kepala) dengan rentang usia kehamilan 37 sampai 42 minggu lengkap dan setelah proses persalinan berakhir ibu dan bayi dalam kondisi baik.
“Persalinan spontan adalah persalinan pervaginam tanpa bantuan alat dan persalinan normal pasti spontan pervaginam, tetapi persalinan pervaginam belum tentu memenuhi definisi persalinan normal. Jadi secara umum, kita akan sebut persalinan lewat vagina itu persalinan pervaginam tapi belum tentu memenuhi kriteria persalinan normal,” jelasnya.
Bagaimana memilih cara persalinan setelah operasi sesar (VBAC), bisakah persalinan pervaginam?
Dr. Valleria mengatakan bahwa persalinan pervaginam adalah cara persalinan terbaik jika memungkinkan, karena resiko lebih rendah tetapi mencoba persalinan pervaginam juga ada kemungkinan belum tentu berhasil.
“Di sisi lain, persalinan pervaginam adalah cara persalinan terbaik karena perdarahan lebih sedikit dan lebih cepat pulih. Namun, mencoba persalinan pervaginam pada bekas operasi belum tentu berhasil, itu masalahnya, dan bisa saja berakhir dengan sesar emergency yang resikonya malah lebih besar dibandingkan dari awal sudah direncanakan sesar kembali,” ujarnya.
Dr. Valleria memberikan gambaran bahwa ada 4 fase kapan kita mengetahui apakah persalinan itu macet atau bisa lanjut.
Kalla l dibagi menjadi 2, yaitu fase laten (pembukaan kurang dari 4 cm), dan fase aktif (pembukaannya 4 cm atau lebih), biasanya melakukan observasi persalinan pada kala 1 fase aktif mulai dirawat di rumah sakit.
Kala II (pembukaan lengkap sampai bayi lahir)
Kala lll (kala uri/pengeluaran plasenta)
Kala lV nifas 2 jam pertama dalam proses persalinan ini dipantau dengan grafik partograf yang membantu untuk menentukan apakah persalinan ini akan aman sampai bayi itu lahir atau ada yang segera dihentikan.
Apabila persalinan tidak sesuai fase – disebut persalinan macet (distosia), failure to progress gagal dan persalinan tidak maju,
dr. Val juga mengatakan bahwa bedah caesar menjadi pilihan ketika persalinan pervaginam tidak memungkinkan atau tidak diperbolehkan karena memerlukan tindakan segera untuk tujuan menyelamatkan nyawa ibu dan atau anak, itu pun digunakan jika terjadi indikasi atau kepentingan.
“Bedah Caesar digunakan jika memang ada indikasi atau ada kepentingan, jadi bedah sesar tidak akan kita lakukan apabila tidak ada potensi,” ujarnya.
Ada beberapa indikasi untuk melakukan persalinan caesar, indikasi yang paling utama adalah sebagai berikut.
1. CPD (Cephalo-Pelvic – Disproportion) yaitu ukuran kepala janin itu tidak match dengan panggul ibunya karena bentuk panggul perempuan itu macam-macam, tapi umumnya terbagi menjadi 3, yaitu: panggul Android Ginokoid atau platypelloid, panggung yang ideal untuk persalinannya adalah panggul ginokoid.
2. Uteria dysfunction atau disfungsi rahim inersia atau gangguan kontraksi otot rahim yaitu ketidakmampuan servik untuk membuka mentok sebelum pembukaan lengkap
3. Neoplasm itu adalah tumor yang menyumbat jalan lahir, hamil dengan miom itu ada di dekat servik sehingga sulit kepala untuk lewat situ
4. Adanya riwayat operasi sebelum hamil (termasuk riwayat sesar pada persalinan sebelumnya) ada riwayat malposition dan riwayat malpresentation yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu
5. Previous uterine surgery (cesarean delivery, myomectomy, hystertomy)
6. Complate or partial placenta previa adalah plasenta implantasinya di bawah, bisa menyumbat total jalan lahir bisa tidak, partial plasenta Previa secara umum bisa dicoba untuk persalinan pervaginam.
“Namun, sering kejadiannya adalah sebelum pembukaannya lengkap, pendarahan sudah banyak sehingga akhirnya persalinannya dihentikan lalu dilanjutkan dengan operasi sesar tujuannya untuk menghindari pendarahan lebih banyak lagi,” tambah dr. Val.
7. Premature separation of the placenta adalah kondisi di mana plasenta lepas sebelum waktunya.
“Pada kondisi normal, plasenta pada penempelannya di dinding rahim setelah bayi lahir, baru plasentanya lepas, tapi ada kondisi tertentu yang menyebabkan plasenta lepas sebelum waktunya, dan ini kondisi emergency yang akhirnya harus segera dilahirkan tidak bisa menunggu pembukaannya lengkap dulu,” jelas dr. Val yang juga Owner Celana Melahirkan Valere.
8. Prolap tali pusar, tali pusar yang keluar lebih dulu sebelum bayi lahir
9. Fetal distress atau gawat janin kondisi ini adalah kondisi emergency yang menyebabkan tenaga medis memutuskan untuk melakukan operasi sesar.
Dr. Valleria juga menjelaskan lebih detail faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan VBAC.
“Obesitas adalah salah satu faktor yang menurunkan keberhasilan persalinan VBAC. Jadi jika ingin berhasil VBAC-nya, sebelum hamil, idealkan dulu berat badannya. Kemudian selain obesitas, yaitu sungsang, kembar, preeklamsia, usia kehamilan di atas usia 40 tahun, kemudian ada penyakit dari ibunya, jarak antar persalinannya pendek dan ukuran bayi yang terlalu besar,” jelasnya.
Selain melihat faktor apa saja yang dapat menurunkan keberhasilan persalinan VBAC, dokter kandungan yang berpraktik di RS Permata Cibubur ini menjelaskan bahwa ada kriteria yang perlu diketahui untuk melakukan persalinan VBAC.
Dr. Valleria menyimpulkan bahwa kandidat yang dapat melakukan persalinan VBAC yaitu ibu hamil yang memiliki riwayat operasi satu kali, postur rongga panggul normal bukan panggul patologis, tidak ada riwayat robek rahim atau pengangkatan rahim sebelumnya dan ada dokter yang bisa dipanggil secara emergency, tenaga medis yang mampu memonitor proses persalinan dan fasilitas untuk melakukan sesar emergency.
“Pastikan tempat persalinan yang kita pilih itu punya akses untuk operasi sesar emergency, kemudian ada tempat untuk meminta darah, punya fasilitas untuk monitor detak jantung bayi secara continue, dan tersedia dokter kandungan, dokter anestesi, dokter anak yang bisa dipanggil kapan saja,” ujarnya.
Adapun tahapan untuk mencoba VBAC sebagai berikut.
1. Cari informasi yang akurat dan valid untuk memutuskan VBAC
2. Penuhi kriteria untuk kandidat vbac adakah kontradiksi
3. Ikhtiar untuk menghindari mencegah faktor yang bisa menggagalkan VBAC
4. Lengkapi catatan tentang persalinan CS kita sebelumnya (indikasi, komplikasi)
5. ANC teratur dan sampaikan keinginan untuk VBAC ke ahli kebidanan yang nantinya akan membantu persalinan kita
6. Pastikan tempat persalinan yang dipilih bisa melakukan operasi sesar emergency dan memiliki fasilitas yag memandai untuk pemantauan persalinan resiko tinggi
7. Prepared for the worst.
Itulah sekelumit syarat dan kondisi yang harus dipenuhi Ibu hamil yang ingin melakukan VBAC. Semoga bermanfaat dan melahirkan dengan selamat.[ind/Walidah]