ChanelMuslim.com – Orangtua sangat mencintai dan peduli pada anak-anaknya dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mendisiplinkan, mendidik dan mengembangkan anak-anak menjadi manusia yang baik dan berprestasi dalam hidupnya. Terkadang untuk membuat anak-anak belajar disiplin atau berperilaku baik, orangtua membentak anak-anak. Beberapa kali anak menjadi nakal dan tidak mendengarkan orangtua, sehingga orangtua yang frustrasi akhirnya membentak mereka. Tetapi teriakan ini mungkin mempengaruhi (bukan dengan cara yang baik) perkembangan, kepribadian, dan kesehatan anak tersebut. Jadi, orangtua harus memperhatikan teriakan mereka untuk memastikan anaknya mendapatkan lingkungan pertumbuhan terbaik.
Mengapa Orangtua Meneriaki Anak Mereka?
Orangtua terkadang merasa frustrasi dengan anak-anak mereka jika anak-anak tidak mendengarkan mereka, berperilaku buruk, tidak belajar, atau membolos. Anak-anak yang sedang tumbuh berpikir bahwa mereka tahu semuanya dan tidak mengikuti instruksi orangtua mereka. Hal ini menyebabkan orangtua meneriaki anak dan mencoba membuat mereka memahami pentingnya pelajaran, disiplin dan aturan.
Ada beberapa alasan umum orangtua membentak anak-anak mereka.
1. Perlindungan
Para orangtua ingin melindungi anak-anak mereka dari segala bahaya dan ancaman. Jadi mereka berteriak ketika anak-anak itu nakal atau tidak memahami bahaya akan sesuatu atau situasi seperti bermain di jalan, bermain dengan benda tajam atau berlari di jalan.
2. Ketidakcukupan
Terkadang orangtua merasa mereka tidak memadai untuk anak-anak. Jadi untuk menunjukkan kepercayaan diri mereka, para orangtua meneriaki anak-anak agar mereka mengikuti perintah mereka.
3. Tidak memahami anak-anak
Beberapa orangtua menganggap anak-anak sama seperti mereka, harus mengerti segalanya. Mereka tidak memahami bahwa anak-anak memiliki pikiran yang masih berkembang dan anak-anak tersebut masih perlu mempelajari perilaku sosial. Orangtua menjadi marah dan meneriaki anak itu karena tidak menaati mereka.
4. Pola asuh
Beberapa orangtua dimarahi oleh orang tua mereka di masa kecil, sehingga mereka percaya bahwa membentak anak adalah cara yang benar untuk mendisiplinkan anak. Mereka menganggap berteriak sebagai pola asuh yang normal dan karenanya mengikuti metode yang sama untuk anak-anak mereka.
Bagaimana Berteriak pada Anak Dapat Mempengaruhi Kesehatan Emosional dan Fisik Mereka
Anak-anak tidak bersalah dan tidak dewasa. Mereka tidak memahami rasa frustrasi atau kesal orangtua mereka ketika mereka tidak mendengarkan. Tapi mereka takut kalau orangtua mereka meneriaki mereka. Berteriak berdampak tidak hanya pada perilaku jangka pendek tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada perkembangan mental dan kepribadian mereka.
Beberapa dampak berteriak pada kesehatan emosional dan fisik anak adalah:
1. Berteriak memperburuk masalah perilaku mereka
Beberapa anak memiliki masalah perilaku dan teriakan orangtua dapat menyebabkan anak berperilaku baik pada saat itu. Namun dalam jangka panjang, masalah perilaku akan meningkat dengan teriakan yang terus menerus. Anak-anak akan terbiasa berteriak dan seiring berjalannya waktu dia mungkin mengembangkan lebih banyak masalah lain.
2. Berteriak mengubah perkembangan otak mereka
Otak anak-anak masih berkembang, jadi setiap kejadian atau peristiwa negatif mengubah cara otak mereka berkembang. Berteriak membuat mereka takut dan itu mengubah perkembangan otak mereka.
3. Berteriak menyebabkan depresi atau kecemasan pada anak-anak
Anak-anak pada dasarnya nakal dan cenderung melakukan banyak hal yang membuat orangtua frustrasi. Jadi berteriak pada balita membuat mereka sakit hati dan takut pada orangtuanya. Hal ini menyebabkan depresi atau kecemasan.
4. Berteriak mempengaruhi kesehatan fisik anak
Peristiwa masa kecil membentuk seluruh hidup kita, sehingga teriakan yang tidak menyenangkan menyebabkan stres pada anak-anak. Stres berdampak pada kesehatan fisik anak dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik.
5. Berteriak menyebabkan sakit kronis pada anak-anak
Peristiwa atau pengalaman masa kecil yang negatif menghasilkan perkembangan rasa sakit kronis pada anak. Anak itu mungkin mengalami nyeri kronis seperti nyeri punggung atau leher, artritis, dan sakit kepala.
6. Berteriak menyebabkan kepercayaan diri yang rendah pada anak
Diteriaki oleh orangtua bahkan pada hal-hal terkecil membuat anak itu percaya bahwa mereka tidak cukup baik. Teriakan berulang-ulang oleh orangtua mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan mereka merasa tidak mampu atau tidak cukup baik.
7. Berteriak menyebabkan agresi pada anak-anak
Beberapa anak berperilaku memberontak karena terus menerus diteriaki oleh orangtua mereka. Setelah beberapa waktu, kebutuhan untuk menentang orangtua berubah menjadi agresi dan menjadi bagian dari kepribadian mereka.
[My]