ChanelMuslim.com – Kita sering merasa hidup itu sangat sulit, bukan?
Bukan hanya tragedi dan kekerasan yang kita saksikan di berita televisi yang membuat hidup kita begitu menyedihkan. Bahkan memilih karier atau memilih bidang yang kita sukai bisa menjadi sumber kesedihan selama berjam-jam.
Haruskah aku melakukan ini atau melakukan itu? Bagaimana jika saya tidak suka pilihan saya atau saya tidak pandai pada bidang ini?
Baca Juga: Hidup itu Sederhana
Hidup itu Sulit tapi Juga Sangat Luar Biasa
Kaum muda menghadapi berbagai pilihan dan harus mengambil keputusan untuk masa depan mereka. Tekanan dari orang dewasa dan bahkan dari teman sendiri membuat kita harus memenuhi harapan orang lain, ketika yang kita inginkan hanyalah melanjutkan hidup kita.
Tekanan pada pemuda Muslim malah lebih besar. Selain memiliki tantangan kehidupan yang dialami oleh orang biasa, ada tantangan tambahan yang diberikan masyarakat pada Islam dan orang Islam. Kita tidak meledakkan apa pun, namun orang-orang memandang kita seolah-olah melakukannya.
Kita hanyalah pria dan wanita biasa yang mencoba menyelesaikan pendidikan kita atau berhasil dalam karier yang dipilih, namun media telah berhasil membuat kita seperti musuh dalam selimut. Belum lagi kondisi ekonomi yang sedang tidak baik saat ini dalam pandemic COVID 19.
Pada saat-saat seperti inilah kita perlu berhenti dan mencari tahu seperti apa kehidupan ini sebenarnya. Orang-orang sinis dan apatis akan selalu berkata “Apa gunanya berdoa,” lalu melanjutkan dengan kalimat, “karena itu tidak ada gunanya?”
Lihatlah di Sekeliling Kita
Namun, lihatlah sekeliling kita. Sejak adzan subuh membangunkan kita untuk segera bangun dan mendirikan shalat, tanda jika Allah ada di sekitar kita, memanggil kita untuk menghadap diri-Nya dan meyakinkan kita bahwa Dia memegang kendali dan bahwa dunia ini adalah milik-Nya.
Mungkin kita tidur terlalu larut, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengobrol di Internet, dan mata kita tidak siap untuk melihat keindahan pagi yang cantik itu.
Mungkin kita tidak meluangkan waktu untuk sarapan, karena terlambat bangun dan harus bergegas pergi kerja atau kuliah, jadi kami tidak memperhatikan anggota keluarga lain di meja sarapan.
Kita tidak memiliki mata untuk memperhatikan ayah, yang pergi bekerja hari demi hari untuk menyediakan makanan agar tersaji di meja. Kita tidak memiliki mata untuk melihat ibu kita, yang telah menghabiskan seluruh hidup mengawasi kita, memastikan apakah kita selalu dalam keadaan bahagia juga mencari tahu apakah anaknya sedang bersedih atau terluka.
Keajaiban Ada di Mana Saja
Keajaiban di sekitar kita, setiap hari, yang gagal kita sadari karena kita terlalu sibuk. Bagaimana dengan kehidupan orang – orang yang berada di dalam bus atau kereta, yang berdiri di samping kita dalam perjalanan ke tempat kerja, sekolah, atau perguruan tinggi? Kalau saja kita bisa melihat kehidupan mereka! Orang-orang yang tidak kita kenal yang setiap hari kita temui juga memiliki kehidupan.
Apa yang terjadi pada mereka sebelum naik bus? Apakah mereka baik-baik saja di rumah? Apakah ada cukup makanan di rumahnya? Apakah semua anggota keluarganya sehat-sehat saja?
Kita juga sering mendapat kabar gembira berupa kelahiran atau undangan pernikahan? Hidup manusia dikendalikan oleh Allah SWT dan kepada-Nya mereka akan kembali. Orang-orang ini menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka dan mungkin menantikan liburan setelah berbulan-bulan bekerja dengan pekerjaan berat yang harus mereka tahan. Masing-masing dari mereka adalah keajaiban penciptaan Allah.
Sungguh dunia yang kita tinggali ini begitu indah, andai saja kita dapat memiliki mata untuk melihatnya. Kapan terakhir kali Anda berjalan-jalan di taman, hanya untuk merasakan dengan hati Anda keindahan dari Ciptaan Allah? Kapan terakhir kali Anda berjalan di sepanjang tepi sungai, atau hanya mengunjungi beberapa orang yang membutuhkan bantuan, atau berjalan melewati halaman sekolah yang penuh dengan anak-anak kecil?
Hidup itu sulit. Ya, tentu saja, tetapi hidup juga sangat indah. Jika menjadi Muslim memberikan arti bagi kita, itu berarti kita dapat menghargai dunia tempat kita hidup. Semua adalah ciptaan Allah dan Allah yang Mahakuasa tidak melakukan kesalahan.
Kita mengatakan Ya Allah Pencipta alam semesta setiap kali kami berdoa. Namun kita jarang sekali membuka mata kita untuk melihat keajaiban-Nya di sekitar kita. Burung, pohon, sinar matahari, hujan, bunga, rumput, dan manusia semua adalah keajaiban yang menunggu kita untuk menemukannya, menemukan makna betapa Allah mencintai kita.
Tidak ada Ruang untuk Keputusasaan
Muslim tidak pernah putus asa, karena mereka dikelilingi oleh bukti keberadaan Allah dan perlindungan-Nya. Bahkan di tengah sulitnya hidup, umat Islam selalu dapat melihat tanda-tanda Pencipta mereka di mana pun mereka melepas pandangannya. Kepedulian yang ditunjukkan oleh satu saudara kepada yang lain pada saat dibutuhkan tentu merupakan tanda dari Allah.
Kebaikan dan kelembutan yang ditunjukkan seorang ibu kepada anaknya yang masih kecil; menyeka air mata kesedihan dan ketakutan, tentu saja merupakan gambaran dari kasih yang lembut yang ditunjukkan Allah SWT kepada mereka yang takut akan Dia.
Anda lihat, kita tidak perlu tinggal di sebelah taman yang indah, penuh dengan barisan bunga yang terawat baik, atau membuka jendela kamar kita setiap pagi untuk melihat pegunungan yang tertutup salju atau danau yang sejernih kristal, untuk melihat kehebatan Allah.
Bahkan sesuatu yang biasa seperti sarang laba-laba atau seekor laba-laba merayap di lantai, adalah keajaiban penciptaan Allah. Bahkan orang-orang yang terburu-buru, mendorong kita untuk segera naik ke bus dan ternyata membuat kita terhindar dari hujan yang kemudian menderas, adalah tanda Ciptaan-Nya.
Allah Maha Besar
Kami bertakbir dengan bibir kita berkali-kali dalam sehari, Allahu Akhbar, Allah Maha Besar. Apakah kita berdoa dan kemudian melupakan apa yang baru saja kita katakan, membiarkan hal-hal di sekitar kita membuat kita melupakan iman kita dan Dia yang kita percayai? Mari kita tanyakan pada hati kita.
Alih-alih membiarkan kesulitan hidup menghancurkan kita dan membutakan kita terhadap keindahan di sekitar kita, mari kita lihat kebesaran Allah setiap hari. Biarkan iman kita menjadi sesuatu yang nyata bagi kita; bukan sekadar kata-kata atau ritual. Dan biarkan dunia melihat betapa kita, sebagai Muslim, menghargai apa yang kita miliki. Mungkin keajaiban kita pada keajaiban di sekitar kita akan menular pada orang-orang di dalam bus, kereta dan orang-orang yang kita temui di jalan. Mungkin reaksi kita terhadap sarang laba-laba atau prilaku kita pada saudara kita akan membuat orang lain mengenal Allah. [My]