oleh: Agung Waspodo
ChanelMuslim.com – Prof. Dr. Ing. -Dr.Sc. H.C.Mult. Bacharuddin Jusuf (B. J.) Habibie
Beliau lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, anak ke-4 dari 9 putera-puteri keluarga Alwi Abdul Djalil Habibie dan R. A. Tuti Marini Puspowardoyo.
Beliau hanya sempat 1 tahun kuliah di ITB karena dikirim ibunya ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule di Aachen, Jerman Barat, pada tahun 1955. Beliau menikah dengan Almh. Hj. dr. Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikaruniai 2 putera.
Setelah beliau belajar di Jerman Barat selama 5 tahun, memperoleh Diplom-Ingenieur dengan predikat Cum Laude dari Fakultas Teknik Mesin Jurusan Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Selama studi di Jerman Barat, beliau rajin puasa Senin dan Kamis sebagai muslim yang taat. Beliau juga kemudian menerima Doctor Ingenieur dengan predikat Summa Cum Laude.
Beliau mengawali karier di Jerman Barat sebagai:
1. Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur di Hamburger Flugzeugbau Gmbh, di Hamburg 1965-1969
2. Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada Pesawat Terbang Komersial dan Militer di MBB Gmbh, di Hamburg dan Munchen 1969-1973
➡️ Dalam rangka memenuhi panggilan tanah airnya, beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1974. Beliau diberi jabatan sebagai Penasihat Pemerintah Bidang Teknologi Pesawat Terbang dan Teknologi Tinggi 1974-1978 yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden RI
➡️ Menerima gelar Profesor dari ITB dengan orası ilmiah tentang Konstruksi Pesawat Terbang 1977
3. Beliau masih merangkap Wakil Presiden dan Direktur Teknologi MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen 1973-1978
4. Beliau masih menjabat sebagai Penasihat Senior bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB, Hamburg dan Munchen 1978
➡️ Diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sekaligus Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selama 5 periode dari 1978 hingga 1998.
➡️ Menggagas berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) tahun 1990 ketika rejim pemerintah Soeharto mulai condong kepada Ummat Islam.
➡️ Sebelum Pemilu 1997 beliau menyampaikan rencana pengunduran diri setelah masa bakti Kabinet Pembangunan VI berakhir. Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala punya rencana lain. Pada tanggal 11 Maret 1998, melalui Sidang Umum MPR beliau diangkat menjadi Wakil Presiden RI yang ke-7.
➡️ Kemudian terjadi reformasi dan Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Pada saat yang sama beliau diambil sumpahnya sebagai Presiden RI ke-3 (atau ke-4 jika menghitung Presiden Darurat RI Syafruddin Prawiranegara 22 Desember 1948 s.d. 13 Juli 1949).
➡️ Presiden Habibie memangku jabatan presiden selama 512 hari dengan berhasil menyelenggarakan Pemilu Multi Partai pertama setelah Reformasi pada 7 Juni 1999 dengan perubahan signifikan pada stabilitas, demokratisasi, serta reformasi di Indonesia.
Agung Waspodo hanya bisa merangkum singkat dan dengan lirih mengucapkan inna lilLaahi wa inna ilayhi raaji’un, Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu, Prof. Rudy.
Beliau wafat kemarin, 11 September 2019
Ditulis sehari setelah itu
Depok, 12 Muharram 1441 Hijriyah
Ada kemungkinan buku Detik-detik Yang Menentukan – Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi karya Bacharuddin Jusuf Habibie terbitan The Habibie Center Mandiri, Jakarta: 2006 ini akan mendadak banyak dicari orang. Buku ini ditulis berdasarkan catatan harian beliau disertai komentar berbagai surat kabar nasional. Tapi saya bisa jadi salah besar, masih banyak rekan sebangsa yang malas membaca buku.[ind]