ChanelMuslim.com – Besarnya dua kali nastar biasa. Cocok untuk sarapan pagi dengan segelas teh hangat tanpa gula tapi satu saja kalau kurang satu lagi dan stop. Karena kalau kebanyakan sama saja makan satu piring nasi. Sebab 5 nastar kecil tuh kalorinya sama dengan satu piring nasi.
Aku suka membeli kue sama orang tua murid JISc. Kenapa? Selain rasanya lebih enak dan harganya memadai, nggak kemahalan dan nggak nyebelin sehingga oke-oke saja. Reasonable dan juga yang jelas bersih karena home made. Apalagi yang masak emak-emak kinclong dengan selera dan taste yang sama.
Kalau lagi ada rezeki aku membeli banyak banget sampai 450 toples atau 450 kotak kue keju untuk guru dan staff. Biasanya pas tanggal tua agar pulang ada yang dibawa. Apakah mahal? Mahal itu relative. Compare apple to apple dong. Nggak bisa apple to durian dan nggak bisa nastar to rendang.
Kalau mau tahu sesuatu itu mahal atau nggak jangan ukur dari kantung kita tapi ukur dengan benda serupa dengan kualitas kayak gitu. Seperti di tempat lain berapa. Di situlah akan terasa mahal atau murah.
For referensi langgananku;
1. Mie uleg Rio @Winny Flam (sambel dan bumbunya diuleg, different dari mie ayam biasa karena lebih bersih dan murah atau agak murahan sedikit.
2. Kue bolu jadul Bu Nur, Noer Jannah, yang menjadi favorit cucu-cucu. Nenekku membuat kue ini sedikit banget. Aku selalu nggak kebagian. Nenek agak pelit dan juga ketika meninggal nggak meninggalkan resep. Huh nenek. Untung ketemu Ibu Nurjanah.
3. Kue nastar daun agak kebesaran tapi enak. Saranku minum dengan teh tawar hangat ini dengan Bu Ema.
4. Kue lumpur kesukaan mertuaku. Beliau tanya beli dimana, aku nggak kasih tahu. Kalau beliau beli sendiri nanti aku mampir kerumahnya membawa apa dong. Ibu Ema kalau mertuaku telepon jangan diangkat ya. Kue lumpurnya lembut meresap ke mulut. Kue lumpur terenak di dunia cuma kelapanya kurang sedikit.
5. Kue bolu keju gondrong Indah Ipoen. Ini juga spesial belinya sesekali pas lebaran karena rasa dan harganya agak spesial.
6. Kue favorit guru-guru; bolu gulung dan kue bolu keju jadulnya Bu Eva Al, Eva Al Jaedi. Semua yang aku kasih termasuk Teh Rini dan Aa Gym bilang, “Fi, ini mah kue jaman dulu ya.“
“Iya Mbak. Pintar Bu Eva. Dia kuat lho bikin kue bolu sampai 450 loyang. Aku mah gempor mendingan training guru 3 harian daripada mantengin oven.
7. Clapertaartnya Mbak Uut Sri Utami. Wuy, bisa bikin berat badan bertambah. Enak banget. Semuanya lembut dan nggak memakai rum tapi enak. Apalagi murah banget. Beliau juga bisa bikin budapest cake kayak pastri tapi dalamnya vla. Ini juga asyik hingga lupa umur. Aku memang penggemar kue jadi mau diet susah. Karena semua diet melarang makan kue.
Selain suamiku asik-asik saja nggak meminta aku langsing. Maka, berbahagialah tukang kue. Oke. Ini semua referensi cake dari pengalaman main medsos. Mendingan beli sama emak-emak kinclong daripada dari bakery yang tidak kukenal. Itu aku lho. Lagian orang tua murid. Kalau kuenya nggak enak maka ijazah anak ditahan. Haha.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhâri (no. 6490); Muslim (no. 2963 (9)), dan ini lafazhnya; At-Tirmidzi (no. 2513); Dan Ibnu Majah (no. 4142))
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: