BAGAIMANA mencegah dehidrasi pada bayi ketika sedang mencret? Pertama, kenali gejala-gejala utama yang menandakan bayi mencret, yaitu jika bayi terus-menerus mengeluarkan tinja cair atau tinja, terlebih jika tinjanya disertai darah atau lendir. Demam dan muntah juga dapat menyertai mencret.
Segera lakukan hal-hal berikut jika bayi Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas:
Untuk mencegah dehidrasi, pastikan dia mendapat asupan cairan yang cukup
Baca juga : Perhatikan Cara Memotong Kuku Bayi dengan Benar
Mencegah Dehidrasi pada Bayi Mencret
Pada bayi berusia di bawah 6 bulan, berikan ASI seperti biasa dengan tambahan pemberian ASI setiap kali ia mencret atau muntah.
Untuk anak dan bayi berusia lebih dari 6 bulan, dapat diberikan larutan oralit setiap kali mencret atau muntah. Gunakan air bersih ketika membuat larutan oralit.
Dosis pemberian cairan oralit adalah setengah cangkir untuk anak berusia di bawah 2 tahun, dan satu cangkir untuk anak berusia di atas 2 tahun, berikan setiap kali mencret atau muntah.
Hindari memberikan obat antidiare pada bayi karena obat ini dapat menyebabkan efek samping serius. Obat jenis ini baru boleh diberikan apabila anak sudah berusia 12 tahun ke atas.
Tetap berikan makanan padat jika bayi Anda sudah berusia enam bulan ke atas. Anda dapat mencoba memberikan nasi, pisang, puree (bubur) apel, roti kering, pasta, atau kentang tumbuk.
Namun, hindari makanan padat jika dia muntah terus-menerus. Tidak masalah jika bayi tidak ingin makan, tapi pastikan untuk memberikannya cukup cairan agar tidak terjadi
Pemberian probiotik mungkin bermanfaat untuk membantu mengatasi bayi mencret. Akan tetapi, penelitian menunjukkan hanya dua jenis bakteri baik yang bermanfaat untuk diare pada anak, yaitu Lactobacillus rhamnosus dan Saccharomyces boulardii.
Berikan syrup atau tablet zinc pada anak selama 10 hari berturut-turut. Dosis pemberian zinc bisa mengikuti resep dokter.
Pemberian antibiotik tidak selalu diperlukan dalam mengobati bayi diare. Jika disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan memberi manfaat. Karena itu, dokter hanya akan memberikan antibiotik jika diare disebabkan oleh bakteri.
Sebagai langkah pencegahan, sebisa mungkin berikan ASI dibandingkan susu formula. Bayi yang disusui ASI cenderung lebih tidak berisiko mengalami diare, karena kandungan tertentu dalam ASI ternyata dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab mencret dan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.
Selain itu, kebersihan adalah kunci utama mencegah bayi mencret. Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum berinteraksi dengan bayi, terutama setelah Anda buang air.
Selain itu, cuci tangan Anda sendiri tiap kali selesai mengganti popoknya untuk menghindari penyebaran bakteri ke anggota keluarga lain.
Pastikan juga bayi Anda telah divaksinasi untuk mencegah infeksi rotavirus penyebab diare. Vaksinasi rotavirus umumnya diberikan pertama kali saat bayi berusia 6-14 minggu, kemudian yang kedua setelah 4-8 minggu dari pemberian pertama, dan terakhir ketika bayi berusia 8 bulan.
Bunda tidak perlu panik, karena umumnya kondisi bayi mencret dapat mereda dengan sendirinya. Namun segera periksakan ke dokter anak jika mencret bertambah parah, terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi.
Periksakan juga ke dokter bila si Kecil demam dan/atau muntah lebih dari 24 jam, ada darah pada tinjanya, serta bila perutnya terlihat atau teraba kembung.[MRR]
Sumber : alodokter