ChanelMuslim. com – Para petugas dan jamaah haji 2015/1436 H diingatkan agar mengantisipasi suhu panas yang akan terjadi di Arab Saudi pada musim haji tahun ini. Suhu di Makkah dan Madinah pada musim haji 2015 diperkirakan di atas 40 derajat Celcius.
“Jadi, jangan malu bawa air. Kalau tidak banyak minum bisa jadi masalah,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Rudi Subiyantoro pada acara Pembekalan Petugas Media Center Haji (MCH) 1436 H/2015 M di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (05/06).
Rudi melanjutkan, kekurangan air selama berada di Tanah Suci akan berpengaruh pada stamina petugas dan jamaah haji. Berdasarkan pengalaman pribadi berhaji pada 1990-an dan 2000, kata Rudi, suhu panas bisa mengakibatkan keluarnya serbuk garam di wajah berbarengan dengan keringat. Padahal, suhu panas di Tanah Air yang maksimal 37 sampai 38 derajat Celcius paling dahsyat hanya menyebabkan keluarnya keringat yang banyak.
“Nah, ini suhunya nanti bisa mendekati 50 derajat Celcius. Penguapannya luar biasa, jadi jangan disepelekan,” katanya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Chairul R Nasution mengatakan, sebagian besar calon haji Indonesia memiliki risiko kesehatan yang cukup tinggi. Berdasarkan data kesehatan jamaah haji sebelumnya, 10 diagnosis penyakit terbanyak yang diderita jamaah, antara lain yang berkaitan dengan darah tinggi, diabetes, dan kelainan lemak darah.
Oleh karena itu, dia mengingatkan agar jemaah haji menjaga kondisi tubuh jangan sampai dehidrasi pada cuaca yang sangat panas. Apalagi, diperkirakan suhu udara di Arab Saudi pada musim haji bisa menembus angka 53 derajat Celsius. “Kondisi panas dan kelembapan rendah bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak di antara mereka (jemaah) tidak merasa panas, tetapi sudah terjadi dehidrasi luar biasa,” katanya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil menerangkan, saat ini rekrutmen petugas haji telah selesai. Pemerintah sudah membentuk petugas kloter, petugas non-kloter (PPIH) , dan petugas tenaga musiman (temus) yang berasal dari mukimin dan mahasiswa di negara-negara Timur Tengah. Khusus petugas PPIH, kata Djamil, ada 806 petugas yang terdiri dari 500 orang yang direkrut Kementerian Agama dan 306 orang yang direkrut Kementerian Kesehatan. Adapun unsur petugas terdiri dari anggota TNI/Polri, tenaga kesehatan, dan unsur lain yang mendukung tugas dan fungsi PPIH selama di Arab Saudi.
“Kendati dari berbagai unsur, semua PPIH bertugas bersama-sama dan berkoordinasi untuk membantu proses ibadah, bimbingan, dan pelayanan terhadap jamaah,” kata Djamil. (kemenag)