ChanelMuslim.com – Berdayakan petani di tanah air, Badan Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan program lumbung pangan di sejumlah daerah di Indonesia.
Program Lumbung Pangan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mustahik dengan mendorong produktivitas dari bidang pertanian dan perkebunan.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang mengatakan saat ini Program Lumbung Pangan telah dikembangkan antara lain di Sukabumi, Karawang, Pandeglang, dan Papua.
“Untuk mendorong mustahik menjadi mandiri, BAZNAS memberikan modal usaha berupa sarana produksi pertanian dan perkebunan, bantuan sewa lahan, teknologi, hingga akses pemasaran,” katanya dalam keterangan pers baznas.go.id.
Ia menambahkan, program ini juga ramah lingkungan karena menggunakan sistem pertanian organik.
Setelah mendapatkan bantuan produksi dari BAZNAS ini, para petani telah meningkat pendapatannya. Seperti Program Lumbung Pangan di Kampung Cibatu Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, sebanyak 30 petani mustahik menggarap lahan 10 hektar.
“Dengan tanah seluas itu, setiap mustahik diberi modal usaha sebesar Rp13.250.000 untuk bertani dengan metode System of Rice Intensification (SRI) yang ramah lingkungan, mampu memangkas biaya produksi, namun dapat meningkatkan kualitas, jumlah produksi, dan nilai jual,” katanya
Menurut Nasir, rata-rata pendapatan petani sebelum dibantu BAZNAS adalah sebesar Rp1.378.000 atau masih berada dibawah Garis Kemiskinan Nasional tahun 2018 yang ditetapkan sebesar Rp1.601.613.
Diharapkan, pada musim tanam ke 3 peningkatan penghasilan rata-rata petani Rp1.665.000 per bulan dari sebelumnya rata-rata hanya sebesar Rp. 551.000. Sehingga dengan adanya peningkatan pendapatan dari hasil pertanian organik ini, pendapatan petani menjadi sebesar Rp. 3.043.000, sementara itu UMK Kabupaten Sukabumi tahun 2019 yakni Rp2.791.015.
“Jika dibandingkan dengan Garis Kemiskinan Nasional tahun 2018 penghasilan tersebut lebih tinggi sebesar 90 %, maka program Lumbung Pangan BAZNAS Sukabumi yang dijalankan, InsyaAllah dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan,” kata Nasir.
Lumbung Pangan BAZNAS juga membantu para mustahik petani terhindar dari riba, karena kebanyakan petani yang ada ketika mulai memasuki masa tanam, mereka meminjam uang ke rentenir atau bank yang terkadang malah menjerat mereka.
Sementara itu Pendamping Program Lumbung Pangan di Karawang dari Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS, Aris Munandar mengatakan, dengan pemberian modal usaha ini, mustahik petani merasa terbantu karena meringankan beban dan tak perlu mengganti dengan bunga.
“Selain memberikan modal usaha, BAZNAS juga memberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Tujuannya tentu agar perekonomian meningkat dan kedepannya mereka bisa mandiri,” terangnya dalam rilis yang sangat sama.
Munandar menambahkan, di Karawang, terdapat 23 mustahik petani yang diberdayakan dan mengelola lahan seluas 23,5 hektar.
“Sebelum diberdayakan oleh BAZNAS, rata-rata para petani hanya melakukan panen padi 9 ton setiap 1 hektar,” tutup Munandar.
[jwt]