ChanelMuslim.com–Dalam kitab Bait al Muslim al Qudwah, Syaikh Abu Al Hamd Rabee’ menyampaikan di antara adab ketaatan istri kepada suami adalah lahir dari hati.
Istri ridho dengan kepemimpinan keputusan dan arahan suami. Hal ini disertai dengan cinta sebagaimana sabda Rasulullah,
“Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal makruf.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Bekal Suami Istri dalam Membangun Keluarga
Oleh: Sirat Rizhqi (Pengajar Alquran)
Allah mengabadikan kisah istri yang taat pada suaminya dalam alquran surat al Hasyr ayat 9. Ayat ini menceritakan seorang istri yang bersegera melaksanakan perintah suami untuk menghormati, menjamu dengan sebaik-baiknya tamu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Sungguh Allah Asy Syakur, Asy Syakir, Allah memuji seorang istri yang taat dan suaminya dalam ayat ini sebagai seorang yang mengutamakan orang lain atas dirinya.
Lalu apa saja prinsip-prinsip ketaatan seorang istri dalam Islam?
Taat bukan dalam rangka kemaksiatan
Taat seorang istri bukanlah taat yang buta. Taatnya hanya dalam rangka taat kepada Allah. Tidak menyelisihi syariat sedikit pun.
Aisyah radhiyallahu anha, menceritakan bahwa ada seorang ibu yang diperintahkan suaminya untuk menyambung rambutnya.
Kemudian Rasulullah bersabda: “Jangan! Sesungguhnya Allah subhanahu wa taala telah melaknat wanita yang menyambung rambutnya.”
Taat sesuai kemampuan
Suami dan istri hendaknya bekerja sama dalam mengelola rumah tangga, mengelola nafkah dan melakukan amal dakwah (kegiatan sosial).
Suami hendaknya juga tidak risih membantu istri dalam pekerjaan rumah tangga.
Bukankah Rasulullah shalallahu alaihi wa salam meringankan tangannya untuk membantu pekerjaan istrinya? Bahkan beliau menambal pakaiannya sendiri?
Sangat disayangkan masih dijumpai dalam masyarakat, istri yang tidak sempat keluar menuntut ilmu agama, sebab disibukkan urusan rumah dan kurangnya bantuan suami.
Ketaatan yang disertai dengan penghormatan dan pemberian respon secara timbal balik
Ketaatan istri harus disertai penghormatan, sebagaimana ketaatan istri Umar bin Abdul Azis ketika meminta istrinya menyerahkan perhiasan ke baitul mal dan meninggalkan kemewahan hidup seorang istri khalifah.
Perintah itu dilakukan dengan penuh hormat. Dan Umar bin Abdul Azis bertambah cintanya kepada istrinya.
Ketaatan yang disertai saling memberikan rasa cinta dan sayang yang lahir dari lubuk hati
Sungguh ini adalah adab yang tinggi. Dan sikap Ihsan seorang istri dalam berkhidmat. Tak mungkin terlahir pelayanan penuh cinta tanpa ikhlas.
Taat disertai musyawarah
Musyawarah adalah akhlak yang harus dibawa setiap muslim dalam semua lini kehidupan. Allah berfirman dalam QS Syura’: 38, “Sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka.”
Di antara nasihat indah Alquran terhadap pentingnya musyawarah dan saling ridho antara suami istri berhubungan dengan urusan penyusuan dan penyapihan. QS Al Baqarah: 233,
” ..Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan , maka tidak ada dosa di antara keduanya.”
Ketaatan diiringi dengan saling menasihati, berkorban dan berkomitmen dengan syariat Allah
Hal ini telah banyak dicontohkan Rasulullah dalam rumah tangganya, bagaimana beliau mengelola kecemburuan istri-istrinya. Ada proses saling memahami, disertai saling menasihati.
Demikian enam prinsip ketaatan istri yang diatur dalam Islam. Semua prinsip tidak lain membantu seorang istri mudah menjalani perannya.
Memuliakan kedudukan istri, sebab pendapatnya juga dihargai, hak-hak nya mendapat kasih sayang, penghormatan dipenuhi.[ind]