ChanelMuslim.com – Lembaga filantropi di Indonesia kini semakin memudahkan masyarakat. Menurut Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid mengatakan, lembaga filantropi yang sudah melek digital memberikan kemudahan.
” Jadi NGO harus melek juga akan hal ini. Kalau dulu mengajak kegiatan filantropi lewat media massa atau papan reklame, sekarang bisa pakai cara lain yang kreatif,” ujar Fajrin Rasyid saat ditemui ChanelMuslim.com saat acara Dompet Dhuafa “Digital Filantrophy Meet Up” di kawasan Jakarta, Rabu (27/03).
Cara-cara kreatif tersebut bisa melalui kampanye media sosial atau melalui kode QR. Di masjid juga dari bentuk kotak amal bisa diubah jadi kode QR, nantinya masyarakat bisa lansung meng scan.
Digital pun memudahkan saat melakukan tracking.Filantropi digital secara langsung juga melekat pada peran milenial di dunia digitalisasi.
Lembaga swadaya masyarakat atau khusus bergerak di bidang filantropi harus melek digital. Para kaum milenial banyak mencari aktualisasi diri.
“Makanya ada yang buat startup, ada yang tidak puas dengan tempat kerjanya, jadi berpindah-pindah,”tambahnya.
Di satu sisi, generasi sebelumnya mungkin menilai sejumlah milenial itu tidak setia. Namun, dari sisi milenial, kaum muda ini merasa memiliki potensi lebih. Kaum milenial ingin mencari hal yang bisa memaksimalkan potensinya.
Hal tersebut sudah menjadi ciri khas karakter milenial. Bagi presiden Bukalapak ini, filantropi memang cocok untuk kaum milenial khususnya menjadi relawannya.
“Cara mengajak yang awalnya dengan laporan keuangan atau cara konvensional, bisa dikemas dengan cara ‘kalau donasi 10 ribu, bisa memberi makan 2 orang yang kurang beruntung’. Itu akan lebih menggugah,”jelasnya. [firda]