ChanelMuslim.com – Kemarin sekitar 10 menit jelang azan maghrib saya tiba di lokasi kebakaran Krukut, Kec.Tamansari. Kebakaran terjadi pada tanggal 16/3 hari Sabtu tengah malam.
Api melahap rumah yang padat berdempetan itu di RW05 Kel.Krukut. Lebih dari 1000 orang kehilangan tempat tinggal.
Kata salah seorang warga : “Yang penting badan selamat. Semua habis, tinggal pakaian yang melekat di badan”.
Faidza ashobatkum mushibah, qooluu inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun. Jika terjadi musibah, katakan sesungguhnya ini semua milik Allah dan sungguh semua akan kembali kepada-Nya.
Kehilangan itu membuat hati sedih dan sakit. Karena sesuatu yang telah pergi biasanya tidak kembali dan belum tentu bertemu kembali. Islam menghibur pemeluknya agar menyandarkan hati yang sedang sedih kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Semua yang ada di dunia ini datang dari Allah dan akan kembali kepadaNya. Dalam situasi seperti ini insya Allah kesedihan tidak akan menetap lama dalam jiwa. Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.
Karena menjalani kehidupan itu isinya dua saja : syukur dan sabar. Jika mendapat kebahagiaan hendaknya bersyukur dan jika sedang menghadapi kesedihan hendaknya bersabar.
Hikmah itu datangnya belakangan setelah peristiwa terjadi. Disini kita menemukan arti tentang tolong-menolong, empati dan berbagi. Senang dan susah datang silih berganti, tidak ada yang abadi. Tidak ada gunanya kesombongan, karena manusia hanya diberi pinjamaan nikmat duniawi sesaat saja.
—-
Catatan:
Kita sering mendengar terjadi kebakaran di kawasan Tambora, Tamansari. Belum lama ini terjadi di Tomang. Kawasan ini adalah kawasan pemukiman yang sangat padat, sempit dan kumuh. Kenapa ya sering terjadi di kawasan ini? Seingat saya terjadi hampir tiap tahun. Mestinya ada investigasi penyebab terjadinya kebakaran. Masyarakat diajak ikut terlibat menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Wallahu a’lam
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebooknya pada Selasa, 19 Maret 2019 pukul 05.41