SEBERAPA kuat hati ini dalam menghadapi ujian yang ada? Tentu semua orang memiliki masalah. Tentu setiap orang pernah merasakan musibah. Saat masalah datang bertubi-tubi, entah harus bagaimana menyikapinya.
Baca Juga: Cara Menghadirkan Ketenteraman Hati
Seberapa Kuat Hati ini Menghadapi Ujian yang Ada?
Kata-kata hiburan seperti, “Sabar pasti Allah akan memberikan yang terbaik,” rasanya memang tepat tapi tak begitu menghibur.
Bagaimana saat kemalangan terus menimpa, apakah pesan yang hendak disampaikan sang Pemilik Kehidupan.
Inikah musibah ujian yang akan menaikkan kelas? Atau inikah teguran karena dosa?
Sungguh memang hanya Allah tempat mencurahkan segalanya, hanya pada-Nya bergantung. Saat kemalangan itu mendera, bukan saatnya mengumbar keluh kesah pada manusia.
Cukup orang terdekat dan yang didekat kita yang mengetahui. Bukan pula waktunya untuk mencari perhatian dengan mengumbarnya pada status di media sosial.
Tak patut memang kita menyalahkan Allah, tetapi kadang terucap, “apa salahku ya Allah?” Manusia memang tempatnya salah, kadang kita tak menyadari ada hal yang mungkin kita lakukan dan Allah tak ridha.
Karena itu, sangat baik saat musibah datang, saat teguran mungkin tiba, perbanyaklah istighfar. Jangan berhenti mengucap istighfar hingga hati dapat tenang dan berpikir jernih dan ikhlas.
Seberapa kuatkah hati ini meyakini bahwa Allah tak kan menimpakan beban yang diluar kemampuan?! Atau justru hati ini yang lemah, karena memasang standar kemampuan yang terlalu rendah, sementara orang-orang sholeh sebelumnya telah ditempa dengan berbagai ujian yang jauh-jauh lebih berat.
Saat cobaan atau musibah datang, saatnya bersimpuh mengadukan semua dihadapan Sang Maha Kuasa. Saat malang mendera dan membuat patah semangat, saatnya bermuhasabah untuk menguatkan hati dan meningkatkan standar kemampuan kita untuk memikul beban. [Cms]