AIR pun ada pasang surutnya. Begitu juga dengan iman kita. Tidak jarang, iman kita naik turun. Jundi Imam Syuhada menuliskan bahwa ada yang menggebu-gebu dalam kebaikan, ada yang terlalu menolak untuk sebuah kebaikan.
Setiap dari kita akan merasakan naik turunnya iman, kadang kita sendiri dalam maksiat, dan kala ramai menyapa layaknya calon penghuni surga. Ingatlah, saat sendiri menunjukkan bagaimana kualitas iman kita.
Baca Juga: Sedekah Air Adalah Sebaik-Baiknya Sedekah
Air pun Ada Pasang Surutnya
Semua orang percaya, tubuh ini jika tidak disibukkan dengan kebaikan, maka keburukan yang akan menjadi teman. Layaknya air di pesisir pantai, pasang surut iman akan terjadi setiap hari.
Tergantung bagaimana kita memulai lembaran baru di setiap pagi, memanjatkan doa dan dzikir sebagai tameng, atau memulainya dengan dengkuran tidur yang terbangun saat matahari sudah memanas.
Ini hanya sebagian kecil dari sisi gelap setiap insan, sebagai pengingat dan penyengat diri. Mati itu pasti, berusaha menjadi bagian dari ahli syurga atau neraka itu pilihan. Jika tidak dimulai sekarang, tidak ada jaminan esok kita akan bisa memulainya.
Duhai jiwa yang mengejar dunia, semua akan lelah saat terasa tersia-siakan usia. Untuk kita juga untuk mereka, semoga bisa menjadi hamba yang tahu diri, yang selalu meminta surga tapi amalan terasa jauh darinya.
Sudah saatnya, mari berbenah. [ind/Cms]