ChanelMuslim.com – Kunci pemerataan pendidikan di Indonesia perlu diketahui masyarakat luas. Menurut Najelaa Shihab, kunci tersebut berupa kolaborasi yang baik dari berbagai pihak.
“Sebetulnya, banyak sekali pihak-pihak yang peduli dan melakukan sesuatu untuk pendidikan, seperti komunitas atau organiasi yang sudah bekerja dan bergerak bahkan membuat yayasan,” ujar Najelaa Shihab, praktisi dan penggerak pendidikan di kawasan Jakarta, Kamis (29/11).
Namun, komunitas atau organisasi tersebut bergerak sendirian, sehingga banyak yang berhenti ditengah jalan. Inisiatif memang bagus, tapi program pendidikan yang seharusnya bagus justru menjadi tidak bertahan lama.
Jika bangsa Indonesia menginginkan hasil yang jangka panjang, semua orang perlu saling menemani dan tidak merasa sendirian. Gerakan yang mengikutsertakan banyak orang bisa memberikan estafet pada generasi selanjutnya.
Ketika kerja sendirian secara terus menerus, pada akhirnya berhenti di jalan dan dampaknya tidak luas.
“Contohnya kemarin ada salah satu komunitas di Jogja yang bikin inovasi pembelajarannya dideket sungai Kali Code. Nah, mereka ini cuma bisa bergerak di Jogja aja,” tambahnya.
Padahal pergerakan tersebut juga ada di Jakarta, tepatnya didekat sungai Ciliwung. Begitu pun di Fakfak ataupun daerah lainnya. Namun, jika semua komunitas saling kenal dan berkolaborasi, metode dan inovasi dari Jogjakarta bisa diterapkan di berbagai daerah.
Selain itu, kolaborasi penting lainnya bisa berupa saling membantu sama lain. Misalnya, dalam suatu komunitas pendidikan membutuhkan ilmu tentang parenting, komunitas tersebut seharusnya langsung berkolaborasi dengan platform yang fokus pada pendidikan keluarga.
“Karena masalah pendidikan itu gawat darurat sekali, kalau kerja sendiri, hasilnya juga setengah-setengah, sedangkan yang mau kita kejar ini puluhan juta dan harus bekerja lebih baik dan lebih cepat dengan inovasi dan kolaborasi,”ungkapnya.
Melalui jaringan pemberdayaan Semua Murid Semua Guru, semua orang yang berpartisipasi kembali belajar, bergerak dan bermakna bersama.
Sudah lebih 500 komunitas dan organsaisi pendidikan yang ikut berkolaborasi bersama. Ada juga konten creator, media, musisi, koorporasi, berbagai lembaga, kementerian hingga pemerintah daerah yang ikut berperan.
Menurut perempuan berhijab ini, Semua Murid Semua Guru ingin mengajak semua pihak ikut ambil peran. Pada hakikatnya, semua orang peduli, tapi tetap dengan peran masing-masing yang dimiliki.
Prinsip bagi siapapun yang mau bergabung dengan Semua Murid Semua Guru, tunjukan niatnya untuk mau belajar bersama. Tidak lupa dengan menghargai proses pemberdayaan, fokus pada pengembangan pendidikan, menghargai keragaman dan keunikan masing-masing.
“Prinsip paling penting juga memiliki standar tinggi, kita tidak ingin kerja asal-asalan. Harus dari hati. Lalu, ada prinsip kerja bareng yang intinya berhenti saling menyalahkan dan berhenti merasa jadi korban,”pungkasnya. (Firda)