PEMANTAUAN status gizi merupakan langkah penting dalam memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal, terutama bagi bayi dan balita.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Hani Purnamasari MsiMed, SpA, IBCLC pada seminar Budaya Sehat Nusantara dengan tema Optimalisasi Bahan Pangan Lokal, MPASI Bergizi untuk Tumbuh Kembang Anak pada hari Rabu (12/11/2025) di Sasana Budaya Rumah Kita, Philanthropy Building Dompet Dhuafa.
Melalui kegiatan ini, dapat diketahui apakah seseorang mengalami gizi baik, kurang, atau berlebih. Pemantauan status gizi juga membantu dalam upaya pencegahan masalah gizi seperti stunting, anemia, hingga obesitas yang kini menjadi tantangan kesehatan di berbagai daerah.
Baca juga: Kenali Bahan Makanan, Tekstur, Jumlah dan Frekuensi Makan MPASI pada Bayi dan Balita
Simak Metode Pemantauan Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhinya
Untuk menilai status gizi bayi dan balita, para tenaga kesehatan menggunakan beberapa metode, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berikut beberapa di antaranya:
Antropometri
Metode ini merupakan cara yang paling umum digunakan karena sederhana, murah, dan akurat. Pengukuran fisik tubuh anak, melliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala.
Indikator utama kecukupan gizi dan pertumbuhan:
BB/U (Berat Badan/Umur) untuk menilai gizi kurang atau gizi lebih.
PB/U (Panjang Badan/Umur) untuk menilai pertumbuhan linier dan mendeteksi stunting.
IMT/U (Indeks Massa Tubuh/Umur).
Penilaian Klinis
Identifikasi gejala klinis defisiensi gizi (kurang atau bengkak). Mencari tanda-tanda khusus kekurangan nutrisi. Penting untuk deteksi dini masalah gizi, seperti gejala umum, tanda fisik dan kekurangan gizi.
Penilaian diet
Evaluasi pola makan harian anak. Analisis asupan nutrisi dan porsi makan. Memastikan gizi seimbang untuk tumbuh kembang.
Pemantauan status gizi yang komprehensif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, mencegah stunting dan wasting, serta memastikan kesehatan jangka panjang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Status gizi bayi dan balita tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi, tetapi juga oleh berbagai faktor lain, baik internal maupun eksternal:
Praktik pemberian MPASI yang tepat
Kualitas dan kuantitas MPASI Krusial untuk nutrisi optimal bayi.
Ketersediaan pangan dan ekonomi keluarga
Akses pangan yang stabil mendukung asupan gizi seimbang.
Sanitasi dan kebersihan lingkungan
Lingkungan bersih mencegah infeksi, mendukung penyerapan nutrisi.
Penyakit infeksi yang berulang
Infeksi menghambat penyerapan nutrisi dan meningkatkan kebutuhan gizi.
Interkoneksi faktor status gizi
Gizi buruk dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti makanan anak (pola makan), penyakit menular, ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak. Hal ini diambil dari berbagai penelitian tentang gizi anak. [Din]





