IBU, mata air kehidupan. Kira-kira seperti itulah gambaran seorang ibu yang telah mengorbankan segalanya untuk melahirkan anak-anaknya.
Sebagai orangtua yang mendidik anaknya, peran seorang ibu sangat besar bagi keluarga. Bagaikan mata air kehidupan.
Imam Ghazali berkata, “Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Dan hatinya yang suci adalah permata yang mahal.
Apabila ia diajarkan dan dibiasakan pada kebaikan maka ia akan tumbuh pada kebaikan itu dan akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Akan tetapi, apabila anak dibiasakan untuk berbuat kejahatan dan dibiarkan seperti binatang maka ia akan sengsara dan binasa.
Cara mengasuh anak yang baik adalah dengan mendidik dan mengajarkan akhlak yang mulia padanya.”
Sesungguhnya anak itu adalah amanah Allah SWT yang harus dididik dan diurus secara baik serta hati-hati agar kelak menjadi manusia yang berguna.
Berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Juga, dapat menjadi pelipur lara orangtuanya, penenang hati ayah dan bundanya, serta kebanggaan keluarga.
Semua pengharapan positif dari anak tersebut tidaklah dapat dipenuhi tanpa adanya bimbingan yang memadai. Orangtua merupakan pendidik anak yang utama.
Ayah dan ibu mempunyai kewajiban menjadikan anaknya beriman yang sukses.
Baca juga : Ayah Ibu Idolaku
Ibu, Mata Air Kehidupan
Ibu adalah orangtua yang paling dekat dengan anak-anaknya karena ibu lebih sering bersama anak-anaknya. Ibulah yang paling mengenal anak-anaknya karena setiap hari ia berinteraksi dengan anak-anaknya.
Tidak sedikit setetes keringat dan air mata yang mengalir demi membesarkan buah hati tercinta.
Pekerjaan seorang ibu terlihat begitu mudah, padahal beban berat berada di pundaknya, yaitu menjaga dan memelihara anak-anaknya sehingga tumbuh menjadi anak-anak yang membanggakan tak tergores satu pun hal kemungkaran.
Pekerjaan ibu dalam menjaga anak-anaknya dan rumahnya tak mengenal waktu, mulai dari matahari belum terbit hingga matahari terbenam lagi. Bahkan hanya sedikit waktu yang dapat digunakan oleh ibu untuk istirahat.
Kepenatan sering terasa dalam mengasuh anak. menghadapi anak-anak yang mempunyai tingkah dan polah berbeda-beda.
Tak jarang mereka bertengkar, merajuk, dan menangis. Tak jarang ibu juga menangis karena rasa Lelah atau rasa sedih menghinggapi ketika diuji dengan masalah anak.
Jangan risau, Bunda yang penyayang, Bunda begitu indah seperti permata. Kasih sayang ibu adalah bekal kehidupan anak-anak ibu. Ibu telah menyusui mereka. Air susu itulah mata air kehidupan anak-anak ibu.
“Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan …” (QS. Al Baqarah:233)
Air susu yang dihisapkan buah hati kita bersamaan dengan rasa cinta dan keikhasan yang mengalir melaluinya. Air susu ibu menjadi darah dan daging anak-anak Bunda. Beserta doa sebagai ruh penjaga mereka.
Bersabar dan ikhlaslah dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak kita. Bersama Allah swt. Kita akan mampu menjaga anak-anak kita menjadi anak yang shaleh. [MRR]